Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Situs Pemerintah RI Kerap Diretas?

Kompas.com - 14/03/2013, 10:09 WIB

oik yusuf/ kompas.com Wakil Presiden Codenomicon APAC Sami Petajasoja (kiri), Mantan Kepala Keamanan Gedung Putih Howard A. Schmidt (tengah), dan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kemkominfo Kalamullah Ramli dalam seminar Cyber Security Codenomicon di Jakarta, Rabu (13/3/2013)


JAKARTA, KOMPAS.com - Situs-situs pemerintah Indonesia dengan domain "go.id" ternyata rentan serangan deface alias hacking dengan mengganti laman muka situs web yang bersangkutan. Tahun 2012 lalu, tercatat sebanyak 459 kasus serangan deface terhadap domain tersebut.

Menurut Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Kalamullah Ramli, penyebabnya adalah pihak pemerintah kurang mempersiapkan aspek keamanan digital ketika "go online".

"Jadi, pemerintah berusaha menjalankan e-governance, tapi tidak disertai peningkatan awareness soal cyber security," ujar Ramli ketika berbicara dalam seminar Cyber Security yang antara lain diprakarsai Codenomicon di Jakarta, Rabu (13/3/2013).

Menurut Rami, ketika e-governance dijalankan, banyak dari pemerintah lokal yang membangun web tidak menyadari rIsiko ancaman cyber. "Mereka tak mengerti bahwa internet itu bukan wilayah tanpa kejadian kriminal, akhirnya mereka meluncurkan web tanpa pengamanan yang cukup."

Maka ramailah kasus-kasus serangan terjadi. Ramli mencontohkan, beberapa bulan lalu kelompok yang menamakan diri Anonymous Indonesia menyerang sejumah situs  milik Pemerintah RI.

"Mereka ingin menunjukkan solidaritas pada hacker muda yang ditangkap karena melakukan aksi deface pada situs presiden," jelas Ramli.

Untungnya, lanjut Rami, sejauh ini sebagian besar kasus-kasus defacement yang menimpa situs pemerintah ditengarai hanya dilandasi keisengan belaka. "Banyak yang baru belajar,lalu ingin nge-test," jelasnya.

Kendati demkian, Ramli tetap menyarankan penanggung jawab TI agar tidak sesumbar soal keamanan sistem supaya tak mengundang serangan. "Lebih baik kita bersahabat dengan semua orang, ini kepentingan bersama, tolong jangan diganggu."

Berbagi Informasi

Untuk meningkatkan keamanan -termasuk situs-situs pemerintah- di dunia cyber, menurut Mantan Kepala Keamanan Cyber Gedung Putih Howard Schmidt, tiada lain caranya harus melalui pembagian informasi oleh pihak-pihak yang terkait.

"Karena tidak ada satu institusi pun yang bisa melihat gambaran menyeluruh soal ini," jelas Schmidt. Di Amerika Serikat sendiri, lanjut Schmidt, sebagian besar infrastruktur TI dimiliki oleh pihak swasta sehingga mereka pun mutlak digandeng pemerintah untuk menjaga keamanan negara.

Perusahaan-perusahaan TI di negeri Paman Sam, seperti Microsoft, Hewlett Packard, dan Google, seperti ditambahkan olehnya, memiliki tim-tim keamanan yang rutin bertemu untuk saling mengabarkan perkembangan terkini soal keamanan cyber. Informasi tersebut turut dibagi ke institusi pemerintah seperti FBI.

"Ketika semua pihak melakukan peranannya masing-masing, mudah-mudahan keamanan di internet bisa ditingkatkan," imbuh Howard.

Di Indonesia pun, menurut Rami, langkan serupa mulai diterapkan. ID-CERT (Computer Emergency Response Team Indonesia), misalnya, menjalin kerjasama dengan institusi serupa di negara-negara tetangga dalam memonitor aktivitas cybercrime.

"Kita juga sudah mulai berkoordinasi dengan kementerian pertahanan, lemhanas, dan kementerian-kementerian terkait untuk menyusun Indonesia cyber defense technology," papar Ramli. Begitupun dengan pelaku-pelaku industri telekomunikasi selaku pemilik infrastruktur yang turut dilibatkan dalam upaya pengamanan cyber di Indonesia.

"Pertahanan ke depan ini kan pertahanan cyber, saya pikir selain matra darat, laut, dan udara, mungkin perlu satu lagi, matra cyber," pungkas Rami. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com