Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BB10 Dipesan Sejuta Unit, Saham BlackBerry Melesat

Kompas.com - 14/03/2013, 14:16 WIB
Didik Purwanto

Penulis

NEWYORK, KOMPAS.com - BlackBerry menerima pesanan satu juta unit ponsel BlackBerry 10. Atas pesanan itu, saham BlackBerry langsung melesat. Seperti dikutip Bloomberg, ponsel BlackBerry 10 telah dirilis di Kanada sejak Januari 2013 dan baru saja diluncurkan di Jakarta pekan ini.

BlackBerry yang sebelumnya bernama Research in Motion (RIM) ini seakan bangkit karena sebelumnya pangsa pasarnya sempat hingga satu digit beberapa tahun terakhir karena persaingan dari sistem operasi Google Android dan iOS Apple.

Saham BlackBerry melonjak 8,2 persen menjadi 15,65 dollar AS di indeks Nasdaq dalam perdagangan Rabu (13/3/2013) waktu New York. Hingga saat ini, saham Research in Motion Limited (BBRY) masih naik 1,18 poin (8,15 persen) masih di level 15,65 dollar AS.

Sebenarnya saham BlackBerry sempat melonjak hingga di level 16,00 dollar AS per saham. Menariknya, di tahun ini saham BlackBerry sudah naik hingga 32 persen.

"Adanya pesanan sejuta unit dari BlackBerry 10, perangkat dengan OS terbaru dari BlackBerry ini merupakan kepercayaan bagi kami," kata Rick COstanzo, Executive Vice President dari Global Sales BlackBerry yang berbasis di Ontario Kanada.

Juru bicara BlackBerry Krista Seggewiss menolak untuk berkomentar siapa pemesan BlackBerry 10 tersebut. Namun biasanya BlackBerry selalu bekerjasama dengan pelanggan korporasi dan instansi pemerintah serta operator terbesar di AS yang biasanya menjadi pasar terbesar dari BlackBerry.

Saat dikonfirmasi ke operator AT&T dan Sprint Nextel Corp, operator nomor dua dan nomor ketiga di negara tersebut,  keduanya juga enggan berkomentar terkait pemesanan BlackBerry ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com