Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BlackBerry: iPhone Sudah Kuno

Kompas.com - 19/03/2013, 07:54 WIB

KOMPAS.com - Roda pasti berputar. Di industri mobile yang sangat kompetitif, perputaran itu terjadi sangat cepat, pihak yang tadinya berada di atas bisa terjembab dalam waktu relatif singkat. Itulah yang menurut CEO BlackBerry Thorsten Heins sedang terjadi pada Apple.

Dalam sebuah wawancara dengan The Australian Financial Review, pria asal Jerman ini menyebutkan Apple telah mulai tertinggal dalam pasar mobile global yang berkembang dengan pesat.   

Heins mengacu pada sejumlah smartphone terkini yang baru dirilis, termasuk Galaxy S4 dari Samsung yang diluncurkan minggu lalu, sedang mengancam posisi pimpinan yang diduduki Apple.

"Sejarah berulang lagi… Inovasi di industri ini berlangsung sangat cepat sehingga mereka yang tertinggal akan langsung terlibas. Antarmuka iPhone, dengan segala hormat, sudah kuno dan tertinggal lima tahun ke belakang," ujar Heins.

Heins mengatakan bahwa dia mengakui dan menghormati inovasi Apple dalam mempopulerkan interface berbasis touch-screen. Dia mengatakan bahwa Apple berhasil mendesain antar muka yang menjadi ikon desain. Tapi inovasi itu kini dinilai sudah usang.

Para produsen smartphone lainnya seperti Samsung, HTC, dan Nokia terus menerus mengeluarkan produk baru sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai apakah Apple harus memperpendek siklus update produk-produknya.

Mengenai produk andalan perusahaannya, BlackBerry 10 diklaim Heins memiliki kemampuan multi-tasking yang lebih baik dibanding iPhone sehingga mampu membuat pengguna seolah-olah sedang bekerja dengan laptop. Dia juga memprediksi bahwa BlackBerry 10 sudah akan mempunyai 100.000 aplikasi native sebelum dirilis di Amerika Serikat minggu ini.

BlackBerry sendiri sebenarnya adalah "korban" dari inovasi di dunia mobile. Smartphone yang pernah menjadi pemain dominan ini kalah bersaing dari iPhone dan Android. Pangsa pasar globalnya menyusut hingga tinggal 3,2 persen pada 2012, menurut data dari IDC.

Heins berharap BlackBerry 10 bisa mengembalikan kejayaan perusahaannya. "Intinya Anda tidak bisa diam saja. Ini berlaku juga untuk kami. BlackBerry 10 menempatkan kami dalam garis start 'balapan' mobile computing, dan sekarang kami harus memenangkannya."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com