Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Maaf, Apple Perpanjang Garansi iPhone

Kompas.com - 03/04/2013, 11:15 WIB

cnet.com

KOMPAS.com - Selama dua minggu sejak pemberitaan soal hak-hak konsumen ditayangkan oleh stasiun televisi pemerintah CCTV tanggal 15 Maret, Apple didera gelombang pemberitaan negatif dari sejumlah media di China.

Pasalnya, kebijakan garansi satu tahun yang diterapkan perusahan ini di China dinilai terlalu singkat dibandingkan negara-negara lain. Apple juga menjadi sorotan karena tidak menyediakan perangkat pengganti untuk iPhone yang membutuhkan perbaikan besar selama periode garansi tersebut.

Surat kabar pemerintah China People's Daily bahkan sempat menuangkan headline yang menuduh Apple telah menunjukkan "arogansi yang tidak ada duanya".

Senin lalu, CEO Apple Tim Cook akhirnya secara resmi meminta maaf melalui situs lokal Apple. Dalam pengumuman yang tertulis dalam bahasa China itu, Cook mengatakan bahwa masalah komunikasi telah menyebabkan salah persepsi terhadap Apple di kalangan konsumen China.

"Kami menghaturkan permohonan maaf yang tulus atas segala kesalahpahaman yang ditimbulkan," tulis Cook seperti dikutip oleh Reuters. Apple juga mengatakan bakal meningkatkan upaya komunikasi dengan pelanggannya di China.

Kini, Apple menawarkan opsi tukar guling untuk iPhone 4 dan iPhone 4S yang mengalami kerusakan. Masa garansi pun ditambahkan sepanjang satu tahun, terhitung sejak perangkat perganti itu diterima oleh pengguna.

Adapun iPhone 5 yang juga sudah dipasarkan  di China datang dengan paket garansi serupa.

China adalah pasar kedua terbesar bagi Apple, di mana perusahaan tersebut mengoperasikan sebelas toko resmi, termasuk di Hong Kong. Negeri Tirai Bambu ini  menyumpang penjualan senilai 6,8 miliar dollar AS di kuartal terakhir 2012.

Dipuji

Media China segera bereaksi begitu Apple mengajukan permintaan maaf.  

"Surat permintaan maaf dari Apple telah memperbaiki situasi dan melonggarkan ketegangan antara perusahaan itu dan pasar China… Upaya ini patut dihormati, dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan Amerika lainnya," tulis tabloid populer The Global Times yang diterbitkan corong Partai Komunis China The People's Daily.

Melalui juru bicara Hong Lei, Kementerian Luar Negeri China memuji tindakan Apple tersebut karena dinilai cepat dan tanggap atas permintaan konsumen.

Permintaan maaf dari Apple ini, menurut kepala firma manajemen resiko Control Risk Kent Kedl, menunjukkan pentingnya China di mata Apple.

"Bahwa Tim Cook sendiri yang harus merespon menunjukkan betapa kritisnya China sebagai pasar untuk Apple dan perusahaan-perusahaan multi-nasional lainnya yang beroperasi di sana," ujar Kedl.

Apple bukan satu-satunya perusahaan asing yang dinilai merugikan konsumen di China dan terpaksa meminta maaf. Sebelumnya, McDonald's dan Carrefour pernah mengalami hal yang sama pada 2012.

Tiga tahun lalu, pada 2009, Google berhenti beroperasi di China setelah berselisih dengan otoritas China, terkait masalah penyensoran internet.

Beberapa pihak menilai sikap kritis media dan pemerintah China bersifat berat sebelah dalam artian hanya berlaku untuk perusahaan-perusahaan asing. Sementara, perusahaan lokal di China sendiri sebenarnya banyak yang merugikan konsumen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com