Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguji Kinerja Ponsel Aluminium HTC One

Kompas.com - 09/04/2013, 13:39 WIB

Bagaimana dengan video? Layaknya smartphone modern, pastilah HTC One mampu merekam video full-HD (1920x1080). Ini berlaku untuk kedua unit kamera depan dan belakang.

Besarnya frame rate yang ditawarkan adalah 30 FPS, plus perekaman suara stereo dan image stabilizer. Seperti apa hasil video HTC One? Berikut ini contohnya.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, beberapa bagian video yang Anda rekam dengan HTC One bisa dimasukkan dalam Highlights Reel, baik secara otomatis maupun dipilih oleh Anda sendiri.

Hasil rekaman video bisa dinikmati di layar "Super LCD3" cemerlang HTC One, dipadu keluaran suara lantang dan jernih dari sepasang speaker Beats Audio.

Earphone model in-ear yang disediakan pun berkulitas cukup bagus. Hanya saja, dentuman bass-nya yang dalam dan menghentak mungkin kurang cocok dengan selera sebagian orang.

Performa

Sebagai perangkat flagship, tak aneh jika HTC One dilengkapi berbagai macam komponen canggih. Sebut saja prosesor quad-core Qualcomm Snapdragon berkecepatan 1,7 GHz,  RAM 2 GB, serta pilihan kapasitas on-board storage 32 atau 64 GB. Hasilnya? Mungkin screenshot dua benchmark ini sudah bisa mewakilkan.

htc_one_screens_benchmarks
(Gambar: Oik Yusuf/ Kompas.com)

Apabila HTC One X diibaratkan sebagai sedan keluarga, maka HTC One yang menjadi suksesornya adalah sebuah supercar eksotik.

Perbedaan kinerja antara dua andalan HTC yang beda generasi itu mungkin tak terlihat dalam penggunaan sehari-hari. Tapi begitu menginjak benchmark, nyatalah bahwa One memang "beda liga", sama sekali bukan tandingan para pendahulunya.

Performa luar biasa itu diterjemahkan dalam aktivitas pemakaian HTC One yang berjalan sangat mulus. Tak peduli apa yang dilakukan penggunanya, entah sekadar browsing, sibuk menjepret-jepret foto dengan kamera yang sangat responsif, ataupun bermain judul-judul game termutakhir.

Video Highlights Reel pun bisa tercipta secara "ajaib" di latar belakang, tanpa intervensi apapun dari pengguna. Meski, ketika diminta mengkustomisasi tema dan gambar/ video yang dipilih sendiri oleh pengguna, HTC One masih butuh waktu beberapa saat untuk mengkompilasi video hasil akhir.

Tentu, selalu ada dua sisi dari sekeping mata uang. Kinerja tinggi HTC One harus dibayar dengan daya tahan baterai yang lemah. Sebuah full-charge hanya akan bertahan dari pagi hingga menjelang malam dengan penggunaan berselang-seling, browsing, merekam foto/ video, membuka beberapa aplikasi jejaring sosial, dam bermain game.

Siap-siaplah mengantungi baterai portablet alias "powerbank" jika ingin menggunaan perangkat ini seharian.

Kesimpulan

Dengan segala kelebihan yang ditawarkan, tak salah rasanya menyebut HTC One sebagai salah satu smartphone terbaik yang ada sekarang. Produsen yang menciptakannya terkesan benar-benar all-out, berusaha maksimal dalam merancang perangkat yang satu ini.

Berkat sejumlah fitur unik, HTC One berhasil tampil menonjol di antara produk-produk smartphone Android lain. Salah satu yang paling menarik adalah Blink Feed yang lumayan menghibur sekaligus informatif tanpa membuat repot karena senantiasa tampil di homescreen.

Kabarnya, HTC akan bekerjasama dengan operator seluler untuk menyediakan bundling khusus sehingga transaksi data dari Blink Feed tak akan memotong kuota pengguna.

Ada pula Highlights Reel yang sekilas terdengar seperti gimmick tapi sebenarnya sangat menarik, di mana hasil-hasil tangkapan gambar kamera Ultrapixel dapat disatukan dalam video 30 detik tanpa intervensi pengguna sama sekali, lalu bisa di-share melalui beragam media sosial.

Urusan performa pun tak usah diragukan, karena dapur pacu HTC One terbukti sangat bertenaga baik dalam benchmark maupun pemakaian sehari-hari.

Bagusnya lagi, semua itu dikemas dalam fisik smartphone yang dirancang apik, dengan balutan cangkang logam dan layar kinclong berukuran besar.

Tapi, tentu saja, HTC One pun tak luput dari kekurangan. Kamera Ultrapixel andalannya, sebagai contoh, meski sangat responsif dan bisa diandalkan di segala situasi, ternyata kurang mampu menangkap detail dalam sebuah scene. Ini adalah trade-off yang sulit dihindari dari pixel berukuran besar.

Sumber konten Blink Feed pun tidak bisa dipilih secara bebas, sementara Zoe yang menangkap 20 frame sekali jepret berikut video 3 detik berpotensi membuat berantakan gallery Anda dengan jumlah file yang sangat banyak.

Lalu ada masalah daya tahan baterai yang kurang mumpuni dan storage on-board yang tak bisa diekspansi meski sebenarnya sudah cukup memadai (32/64 GB).

Biarpun begitu, semua kendala di atas tetap tak menghalangi pesona HTC One sebagai salah satu produk smartphone high-end paling menarik saat ini.

Sekarang semuanya tergantung selera dan kebutuhan pengguna karena para pesaing HTC pun tak tinggal diam dan telah menelurkan andalannya masing-masing. Jadi, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, apakah smartphone ini terlihat seperti "The One" untuk Anda?

HTC One

Kelebihan:
+ Desain menarik dengan material aluminium
+ Layar besar dan cemerlang
+ Keluaran suara lantang berkualitas
+ Kamera Ultrapixel menghasilkan foto indah, bahkan daam kondisi gelap
+ Dibekali fitur-fitur unik: Blink Feed, Highlights Reel, dan Zoe
+ Kinerja mumpuni

Kekurangan
- Daya tahan baterai kurang
- Tak ada slot memori micro-SD
- Kamera kurang mampu menangkap detail
- Sumber konten Blink Feed tak bisa dipilih secara bebas

Spesifikasi
- Ukuran layar: 4,7 inci (1920x1080), kepadatan pixel  469 ppi
- Sistem operasi: Android 4.1.2 Jelly Bean
- Prosesor: Qualcomm Snapdragon 600, quad-core 1,7 GHz.
- RAM: 2GB
- Storage internal: 32/64 GB
- Dimensi fisik: 137,4 x 68,2 x 9,3 mm
- Bobot: 143 gram
- Konektivitas: GSM, HSPA+, LTE, WiFi 802.11 a/ac/b/g/n, DLNA, Bluetooth 4.0, micro USB
- Kamera: 4 megapixel dengan autofokus dan LED flash (belakang), 2,1 megapixel (depan)
- Kapasitas baterai: 2300 mAh
- Pilihan warna: hitam dan putih/silver 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com