Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalkan... Bahan Bangunan dari Limbah Batu Bara!

Kompas.com - 10/04/2013, 16:02 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Teknologi tidak diciptakan hanya untuk mereka yang berduit dan hidup di perkotaan yang gemerlap. Berkat teknologi, masyarakat bawah bisa memanfaatkan limbah pembakaran batu bara untuk bahan bangunan bernilai ekonomis tinggi.

Demikian Kepala Pusat Litbang Permukiman Anita Firmanti sebelum melakukan peresmian dan peluncuran hasil penelitian Pusat Litbang Permukiman (Puskim), Balitbang, Kementerian Pekerjaan Umum, Selasa (9/4/2013). Anita membeberkan beberapa proyek yang telah dijalankan oleh Puskim, salah satunya adalah pengolahan fly ash.

Fly ash merupakan sisa pembakaran batu bara. Dengan mengenalkan teknologi pengolahan fly ash, bahan tersebut dapat digunakan kembali dan memiliki nilai ekonomis tinggi bagi masyarakat sekitar.

"Sekarang ini kan berbagai pihak didorong untuk pengembangan energi dan tidak lagi menggunakan listrik. Banyak pabrik menggunakan batu bara. Lalu, limbahnya dibuang kemana?" tanya Anita.

"Kami melatih masyarakat di sekitar pabrik untuk memproduksi bahan bangunan menggunakan fly ash ini. Pengolahannya ada di Pekalongan, Jepara, dan Bandung," tambahnya.  

Menurut Anita, tidak ada resistensi dari masyarakat sekitar mengenai pengenalan teknologi ini. Pasalnya, mereka yang menerima informasi pembuatan paving block dari fly ash secara langsung dapat menikmati hasilnya.

"Terutama anak-anak muda," ujarnya.

Anak-anak muda yang tidak memiliki pekerjaan dapat mendapat penghasilan dari pengolahan fly ash. Anita mengatakan, pihaknya mengusahakan adanya proyek yang mampu memberikan pemasukan bagi anak-anak muda tersebut.

"Terlebih, paving block yang terbuat dari fly ash cukup kuat. Maka, produk ini dapat digemari," kata Anita.

Ia mengatakan, Puskim memang memiliki tugas pokok untuk melakukan penelitian dan pengembangan, termasuk soal standardisasi bidang pemukiman. Untuk itu, pihaknya selalu berusaha untuk menghasilkan teknologi, rumusan kebijakan yang bermanfaat, aplikatif, inovatif, kompetitif, dan berwawasan lingkungan.

"Kami merasa, negara yang membentuk organisasi kami ini. Maka, kami bekerja keras terus untuk menyediakan teknologi-teknologi bagi mereka, rakyat bawah. Kalau orang kaya punya banyak pilihan, mau apa saja tidak masalah. Begitu, kami menerjemahkannya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com