Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bing Paling Rajin Mencari Malware

Kompas.com - 15/04/2013, 13:00 WIB

geek.com

KOMPAS.com - Mesin pencari kerap dipakai pengguna internet dalam mencari informasi atau situs. Tapi, hasil pencariannya tak selalu aman karena kadangkala ada saja tautan ke situs berbahaya yang ikut nimbrung.

Soal ini, menurut hasil penelitian firma sekuriti AV-Test, mesin pencari milik Microsoft, Bing ternyata lebih rajin menyajikan tautan (link) berisi malware dibandingkan mesin pencari Google.

AV-Test menghabiskan waktu 18 bulan meneliti lebih dari 40 juta hasil pencarian dari sejumlah search engine -termasuk Yandex, Blekko, dan Baidu- dan mengidentifikasi sekitar 5.000 malware yang ikut terjaring.

Google dan Bing masing-masing menyumbang 10 juta hasil pencarian. Dari jumlah itu, ternyata Google meloloskan 272 tautan berbahaya. Untuk Bing, angkanya lima kali lebih besar, yaitu 1285 tautan yang menjurus ke malware.

Adapun urutan pertama ditempati mesin pencari Yandex asal Rusia yang menyelipkan 3.330 link malware atau sepuluh kali lipat yang diberikan oleh Google.

AV-Test.org

Masih aman

Kendati demikian, penelitian AV-Test juga menunjukkan bahwa jumlah tautan berbahaya yang terselip dalam hasil pencarian search engine ternyata hanya 0,01 persen dari keseluruhan hasil pencarian (5.000 dari 40 juta) sehingga relatif tidak terlalu berbahaya bagi pengguna.

Meski angka 0,01 persen tersebut bisa menggelembung lebih besar lagi jika dikalikan dengan total angka pencarian di seluruh dunia yang setiap harinya mencapai 3 miliar entry, kebanyakan pengguna memakai mekanisme proteksi lain untuk melindungi diri mereka.

Contohnya seperti suite keamanan internet dari Norton atau McAfee yang turut memindai hasil pencarian search engine dan mengingatkan pengguna apabila tautan yang bsersangkutan ternyata menuju ke situs berbahaya.

Peramban-peramban internet terbaru pun telah dilengkapi mekanisme pengamanan yang akan menyaring situs-situs mencurigakan.

Sebagai langkah tambahan, pengguna bisa secara aktif menghindari situs web berisiko tinggi seperti situs porno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com