Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Akan Kunjungi Boston

Kompas.com - 17/04/2013, 12:58 WIB

BOSTON, KOMPAS.com- Presiden AS Barack Obama akan berangkat ke Boston, Kamis (18/04) besok, untuk menghadiri sebuah acara keagamaan mengenang para korban serangan bom. Gedung Putih mengatakan Obama membatalkan rencana perjalanan ke Kansas untuk berbicara dalam acara antar agama.

Tiga orang tewas, termasuk seorang anak lelaki berusia delapan tahun, dan melukai lebih dari 170 orang saat dua bom meledak dekat garis akhir maraton, Selasa (16/04).

Sementara itu FBI menyatakan bom tersebut disembunyikan di dalam tas punggung hitam.

Agen Spesial FBI Richard DesLauriers dalam keterangan pers mengatakan robekan kain nilon - yang mungkin berasal dari tas punggung - dikumpulkan dari tempat kejadian peristiwa bersama dengan pecahan gotri dan paku yang "kemungkinan dipasang di dalam sebuah alat masak tekanan tinggi".

Dia mengatakan sejumlah alat bukti tersebut di kirim ke laboratorium FBI di Quantico, Virginia, dimana para ahli akan merekonstruksi perangkat itu untuk mengetahui komponen dan cara pembuatannya.

Dia menambahkan, "Penyelidikan masih permulaan. Tidak ada klaim tanggung jawab dan kemungkinan tersangka dan motifnya masih terbuka lebar."

Sementara itu tim dokter yang menangani korban luka mengindikasikan bahwa bom tersebut mengandung pecahan metal. Sejumlah korban dilaporkan harus diamputasi akibat luka yang ditimbulkan.

Masih Spekulasi

Gubernur Massachusetts Deval Patrick mengatakan warga Boston akan "sembuh dan bangkit" dari serangan. "Kami adalah satu komunitas. Kami semua bersama menghadapi ini,'' katanya.

Sebelumnya, Presiden Obama mengutuk serangan bom yang disebutnya sebagai tindakan teroris. Dia mengatakan serangan tersebut "kejam dan pengecut" tetapi menekankan bahwa belum diketahui apakah organisasi, domestik ataupun asing, atau "individual keji" bertanggung jawab atas serangan, demikian halnya dengan motif serangan. "Semuanya dalam titik ini adalah spekulasi," katanya.

"Butuh waktu... tapi kami akan mengejar siapapun yang melukai warga kami dan akan membawanya ke pengadilan."

Salah satu korban diketahui bernama Martin Richard seorang bocah berusia delapan tahun dari kawasan Dorchester, Boston. Dia berada di garis akhir maraton bersama ibu dan saudara perempuannya yang juga terluka parah. "Mereka tengah berada di kerumunan saat pelari datang untuk melihat apakah ada sejumlah teman mereka yang dikenal saat bom meledak,'' kata Stephen Lynch anggota Kongres, teman keluarga Richard kepada Associated Press.

Karangan bunga dan ucapan belasungkawa diletakkan di depan rumah keluarga mereka. Korban kedua diketahui bernama Krystle Campbell, seorang manajer restoran berusia 29 tahun. Ayahnya yang mengeluarkan pernyataan ini mengatakan keluarga sangat terpukul.

Universitas Boston mengatakan korban ketiga yang tewas adalah seorang mahasiswa pasca sarjana. Dalam pernyataan Selasa kemarin mereka tidak mengumumkan nama atau informasi lain terkait mahasiswa tersebut karena masih menunggu izin dari keluarga. Namun disebutkan bahwa mahasiswa tersebut adalah salah satu dari tiga orang yang menonton dekat garis akhir. Dua lainnya dilaporkan terluka tetapi dalam kondisi yang stabil di rumah sakit, demikian keterangan pihak kampus.

Konsulat China di New York kemudian mengkonfirmasikan bahwa mahasiswa yang tewas itu berkebangsaan China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

    Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

    Gadget
    Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

    Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

    Game
    Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

    Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

    e-Business
    Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

    Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

    Internet
    Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

    Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

    Internet
    Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

    Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

    e-Business
    Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

    Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

    Gadget
    WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

    WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

    Internet
    Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

    Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

    e-Business
    Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

    Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

    Gadget
    10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

    10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

    Gadget
    Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

    Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

    Gadget
    Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

    Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

    Software
    Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

    Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

    e-Business
    Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

    Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

    Game
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com