Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakit Android, Foxconn Kok Bayar ke Microsoft?

Kompas.com - 19/04/2013, 19:02 WIB

KOMPAS.com - Setiap perangkat Android dan Chrome yang diproduksi oleh Foxconn -termasuk smartphone, perangkat tablet, dan televisi- kini akan turut menyumbang pendapatan untuk Microsoft.

Sebabnya, pada 17 April lalu pabrikan raksasa asal China ini menandatangani perjanjian lisensi paten dengan Microsoft, yang mengklaim memiliki paten atas sejumlah teknologi yang dipakai dua platform perangkat pintar dari Google itu.

Besarnya nilai perjanjian ini tidak diungkapkan. Yang jelas, Microsoft akan memperoleh royalti dari setiap perangkat Android dan Chrome bikinan Foxconn.

"Kami mengakui dan menghormati upaya internasional untuk melindungi hak cipta intelektual. Perjanjian ini mencerminkan dukungan kami terhadap persetujuan lisensi internasional," ujar direktur departemen properti intelektual Hon Hai (perusahaan induk Foxconn) Samuel Fu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip oelh AllThingsD.

Microsoft memulai program lisensi patennya pada Desember 2003. Melalui program lisensi ini, Microsoft bisa menarik bayaran dari pihak-pihak yang memakai teknologi yang telah dipatenkan perusahaan tersebut.

Sejak itu, sejumlah pemain besar di industri mobile telah menandatangani perjanjian lisensi paten dengan Microsoft, termasuk Samsung, LG, HTC, Acer, Viewsonic, bahkan Nikon.

Pada kuartal kedua tahun lalu saja, Microsoft  dilaporkan berhasil  mengeruk pendapatan royalti sebesar 800 juta dollar AS dari Samsung dan HTC untuk perangkat Android yang diproduksi dua perusahaan itu.

Tak berani lawan Google

Lalu, mengapa Microsoft tak menarik bayaran dari Google selaku pengembang Android dan Chrome?

Sejumlah pengamat menilai alasannya adalah Google tidak menjual atau menarik biaya lisensi dari pihak-pihak yang memakai software buatannya itu. Dengan demikian, sulit bagi Microsoft untuk memenangkan tuntutan hukum melawan Google demi menarik biaya lisensi.  

Google sendiri telah sejak lama melawan klaim Microsoft bahwa Android dan Chrome melanggar sejumlah paten yang dimilikinya.

Nilai saham Google sempat dilaporkan menurun dalam awal perdagangan hari Rabu, menyusul berita perjanjian lisensi antara Foxconn dan Microsoft.

Di sisi lain, para produsen perangkat keras yang menjadi rekanan Google agaknya lebih memilih membayar royalti ke Microsoft demi menghindari tuntutan hukum di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com