Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rumah di Hong Kong Tertekan

Kompas.com - 22/04/2013, 13:54 WIB

Hong Kong, KOMPAS.com - Sebagai bagian dari kota dunia, Hong Kong masih menjadi acuan dan incaran para investor properti yang memburu keuntungan. Hingga saat ini pun, saat harga-harga rumah mengalami tekanan hebat akibat kebijakan pengetatan pinjaman dan materai ganda, kota ini tetap menjadi pilihan.

Namun, serendah apa penurunan harga tersebut dan seberapa hebat dampaknya bagi sektor properti Hong Kong keseluruhan?

Menurut Associate Research Director Centaline Wong Leung-sing ekses kebijakan tersebut sekarang makin meluas. Transaksi di pasar seken berhenti sama sekali. Bahkan Deutsche Bank AG memperkirakan harga rumah akan anjlok hingga 20 persen dan terus berlangsung dalam dua tahun ke depan.

Saat ini saja, harga rumah sudah mengalami penurunan 1,41% pada penutupan akhir pekan lalu. Ini merupakan kejatuhan terbesar sejak Mei 2010. Padahal sebelum Februari, kondisi defisit perumahan akibat diserbu oleh pembeli asal China daratan, sangat membantu performa harga rumah menjadi lebih tinggi dari catatan sebelumnya pada 2009.

Sebagaimana kita ketahui, pemerintah setempat pada 22 Februari lalu telah memberlakukan aturan biaya materai berganda pada semua transaksi properti senilai 2 juta dollar Hong Kong atau Rp 2,4 miliar.  Ada pun Otoritas Jasa Keuangan membatasi pinjaman untuk pembelian rumah baru pada angka minimum 15% adalah untuk menjaga agar harga rumah tetap stabil dan terkendali.

Sebagai bentuk dukungan atas kebijakan pemerintah, dua di antara beberapa bank penyalur pinjaman yakni HSBC Holdings dan Standard Chartered Plc sepakat meningkatkan suku bunga pinjaman sebesar 25 poin dasar. Ini merupakan kenaikan pertama sejak November 2011.

Harga properti di Hong Kong sendiri termasuk tertinggi di antara kota-kota besar dunia lainnya seperti London, New York dan Tokyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com