JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian global termutakhir masih cenderung variatif. Perekonomian Amerika Serikat menunjukkan penguatan, namun China justru melambat seiring ekonomi Uni Eropa yang belum lepas dari resesi.
Pemulihan ekonomi AS menguat dengan naiknya penjualan rumah baru sekitar 1,5 persen pada bulan Maret, dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sebelumnya penjualan existing homes turun.
Menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Rabu (24/4/2013), sektor perumahan yang membaik membawa optimisme pemulihan ekonomi AS yang menguat. Namun, ekonomi Uni Eropa (UE) masih resesi. Index factory output sebesar 46,5, masih di level kontraksi.
Ekonomi UE masih tumbuh negatif dalam lima triwulan terakhir, membuat ekspektasi bank sentral UE menurunkan suku bunga acuannya yang saat ini sebesar 0,75 persen.
Ekonomi UE yang resesi ini membuat permintaan manufaktur China ikut melambat. Purchasing managers' index untuk April sebesar 50,5 dari 51,5 pada Maret, masih di atas level ekspansi.
Menurut Lana, sentimen pasar yang justru positif menggambarkan ekspektasi Bank Sentral Eropa akan menurunkan suku bunganya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.