KOMPAS.com - Executive Chairman Google Eric Schmidt tentu telah menjajal kacamata pintar Google Glass. Namun, ia menemukan pengalaman yang sedikit aneh dengan kacamata itu.
Dalam seminar yang dilaksanakan Kamis (25/4/2013) di Kennedy School of Government, Universitas Harvard, Schmidt mengatakan bahwa berbicara lantang untuk mengontrol kacamata Google Glass adalah hal "yang paling aneh."
"Jelas ada tempat di mana Google Glass tidak sesuai keadaan," ujar Schmidt seperti dikutip dari Reuters. Menurutnya, harus ada cara yang tepat dalam mengendalikan Google Glass.
Saat ini kacamata pintar Google dapat dikendalikan dengan beragam cara, yaitu dengan navigasi jari, gerakan kepala, kedipan mata, dan perintah suara. Fungsinya bisa berguna untuk berselancar internet, memotret, merekam video, menjalankan aplikasi, dan sebagainya.
Google tentu akan mencari cara navigasi terbaik untuk mengendalikan Google Glass. Karena itulah, produk yang masih berstatus prototipe ini akan dijual kepada pengembang aplikasi mulai 2013 ini. Setelah ada beberapa aplikasi, Google akan mendapat banyak masukan tentang cara navigasi terbaik.
Peminat produk ini ternyata sangat banyak. Google akan mengirim 2.000 unit Google Glass kepada pengembang aplikasi di berbagai negara yang telah melakukan pemesanan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.