Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Layanan Data, Esia Bundel Ponsel Fitur

Kompas.com - 03/05/2013, 09:39 WIB

Aditya Panji/KompasTekno Chief Marketing Officer Bakrie Telecom Eka Anwar

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Pemasaran BlackBerry Indonesia, Eka Anwar, sejak Mei 2013 resmi bergabung ke operator seluler Bakrie Telecom atau Esia sebagai chief marketing officer. Di tangan Eka Anwar, Esia berusaha bangkit dengan gencar mempromosikan layanan data (internet) dan membundel ponsel fitur.

Eka meyakini data atau internet adalah masa depan layanan setiap operator seluler. Atas dasar itu, ia akan menggenjot penetrasi pengguna internet Esia. Ia berharap pendapatan rata-rata per pengguna (average revenue per user/ARPU) Esia bisa naik. Menurut Eka, saat ini ARPU di industri CDMA sekitar Rp 25.000.

Esia akan membundel kartu SIM dan layanan data dengan perangkat tablet, ponsel pintar, ponsel fitur, dan modem. Eka menegaskan, Esia akan lebih banyak membundel ponsel fitur karena ini sejalan dengan target pasar menengah ke bawah.

"Saya pastikan volume bundelnya lebih banyak di ponsel fitur," katanya usai acara Jakarta Marketing Week di Jakarta, Kamis (2/5/2013).

"Saya punya pengalaman di perangkat, saya juga punya pengalaman di sisi pengguna. Jadi kita akan pilih perangkat yang cocok dengan layanan Esia. Jangan sampai kita sudah bundel tapi stoknya tidak habis," terang Eka.

Ia mengklaim, layanan data berteknologi EVDO yang dimiliki Esia lebih baik dari layanan 3G operator GSM. Namun, pada kenyataannya, Esia mengalami keterbatasan alokasi frekuensi radio hanya 5MHz di frekuensi 800MHz.

Diakui oleh Eka, Esia yang sekarang ini sudah tak dinilai lagi sebagai operator seluler terjangkau, karena semakin banyak operator GSM yang banting harga dan menawarkan harga sekelas Esia. Menanggapi hal itu, Eka tidak akan menggunakan strategi pemasaran yang merayu pelanggan dengan harga murah. "Kita tidak ingin merusak industri," ujarnya.

Esia lebih fokus menjaga loyalitas pelanggan dan tidak ingin meniru strategi operator GSM yang mengeluarkan banyak produk. Hal itu dinilai membuat pengguna jadi tidak loyal. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com