Bandingkan angka itu dengan Inggris (12%), Amerika Serikat (10%) dan Spanyol (9%) yang peminat belanja online -- di kalangan pengguna e-commerce-- makin menipis.
Tapi, lihat juga Austria (46%) dan Jerman (46%) yang ternyata masih bertahan dengan tradisi belanja konvensional.
Inaba mengatakan apapun cara konsumen berbelanja, hal terpenting adalah pengalaman berbelanja itu harus menyenangkan.
Jika dikaitkan dengan belanja online, Inaba menasehati agar toko online tak semata-mata memikirkan salah satu cara saja konsumen akan berkunjung.
"Bukan masanya lagi memiliki website yang hanya memajang dagangan Anda, namun harus memastikan bahwa mereka menawarkan semua informasi yang dibutuhkan oleh pebelanja: melalui website atau penawaran lewat mobile," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.