Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPR Satu Digit Menggiurkan, Tapi Harus Hati-Hati....

Kompas.com - 06/05/2013, 14:21 WIB

KOMPAS.com - Seiring dengan tren menurunnya suku bunga acuan (BI Rate) yang saat ini menyentuh 5,75 persen, berbagai bank bank berpikir keras untuk menyiasatinya. Kredit pemilikan rumah (KPR) dengan bunga tetap (fixed) menjadi salah satu pilihan.

Tak hanya itu. Bank pemberi KPR bahkan berani menawarkan KPR dengan bunga kurang dari 10 persen atau satu digit. Artinya, besarnya cicilan nasabah tak lagi terpengaruh fluktuasi suku bunga yang berlaku di pasar. Mau naik, mau turun, cicilannya tetap.

Tentu saja, ini upaya untuk menggaet nasabah sebanyak-banyaknya. Cukup banyak bank yang menawarkan bunga KPR dan KPA satu digit. Ada bank swasta dan bank pemerintah, di antaranya BCA, BNI, BTN Bank Mandiri, BRI, CIMB Niaga, OCBC NISP, BII.

Hanya saja, masa penawaran suku bunga rendah KPR/KPA ini dibatasi selama beberapa bulan atau pada even tertentu. Begitu pula jangka waktunya, rata-rata terbatas satu hingga dua tahun. Ada juga yang berani hingga 3 tahun.

Memang, pemberian bunga rendah di bawah 10 persen cukup menggiurkan, terutama masyarakat yang saat ini atau dalam waktu dekat ingin membeli rumah atau apartemen dengan memanfaatkan fasilitas KPR. Selain angsuran ringan, debitur juga mendapat kepastian pembayaran cicilan selama jangka waktu tertentu.

Jumlah angsuran yang akan dibayar nasabah selalu tetap. Tidak terpengaruh oleh kenaikan dan penurunan suku bunga di pasar.

Namun demikian, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengingatkan agar calon debitur KPA tidak hanya tergiur oleh bunga rendah. Apa alasannya?

"Calon debitur harus tahu, bahwa bunga rendah yang ditawarkan oleh bank saat ini merupakan bunga promo dan bersifat jangka pendek, biasanya 1-3 tahun," tutur Ali.

Setelah masa promosi habis, bank akan mengenakan bunga floating yang berubah-ubah sesuai dengan bunga pasar yang berlaku. Debitur akan dihadapkan dengan kenaikan bunga yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Debitur atau nasabah seringkali tidak menyadari hal ini sejak awal.

Nah, agar tidak terjebak dengan bunga rendah, konsumen perlu cermat dan hati-hati memilih harga rumah yang ingin dibeli. Biasanya, saat bunga KPR rendah, harga rumahnya cenderung naik. Jadi, Anda sebagai calon pemohon KPR perlu sangat hati-hati menghitung harga rumah yang ditawarkan pengembang. Kendali membeli rumah ada di tangan Anda sebagai pembeli, sehingga cermatlah untuk memilih. (Hotmian Siahaan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com