Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Nokia: Papan Ketik Fisik Makin Tak Diminati

Kompas.com - 10/05/2013, 09:43 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - CEO Nokia Stephen Elop menjelaskan, saat ini kecenderungan orang menggunakan papan ketik fisik QWERTY untuk telepon seluler sudah semakin berkurang. Itu sebabnya Nokia Asha 501 sebagai produk terbaru Nokia yang diperkenalkan, Kamis (9/5/2013) di New Delhi, India, sepenuhnya hanya menggunakan papan ketik virtual.

“Bukan tanpa pertimbangan, saya melihat kecenderungan orang menggunakan papan ketik fisik sudah semakin berkurang,” kata Elop saat sesi wawancara bersama lima wartawan Indonesia, termasuk Kompas.com.

Elop menjelaskan hal ini atas pertanyaan apakah kelak ada varian Asha 501 yang menggunakan papan ketik fisik sebagaimana pada sejumlah produk Asha sebelumnya. Dari 15 varian Asha, hampir separuhnya menggunakan mesin ketik fisik.

Elop menyebut Asha 501 sebagai ponsel dengan “inovasi besar” karena desainnya yang simpel namun fungsional dan harga yang terjangkau, yakni di bawah 100 dollar AS atau sekitar Rp 970.000.

“Saya jamin, Asha 501 ini ponsel paling cepat dari seluruh varian Asha yang ada,” kata Elop mengenai kecepatan sistem operasi yang menjadi tulang punggung Asha sebagai ponsel dengan “rasa” smartphone itu.

Mengenai sistem operasi yang digunakan, Elop mengaku tidak menggunakan lagi S40 sebagaimana pada Asha generasi sebelumnya. Ia menyebutnya sebagai “evolusi S40”, tetapi benar-benar berbeda dengan S40. “Kami (Nokia) menyebutnya sebagai ‘New Asha Platform’,” katanya.

Sejumlah pengamat dari arena peluncuran Asha 501 di New Delhi menyebutkan, “New Asha Platform” itu tidak lain dari cucu atau turunan MeeGo OS yang pernah digunakan Nokia pada jenis ponsel tertentu sebelum beralih Windows Phone untuk kelas Smartphone.

Nokia Asha 501 sendiri fokus pada konektivitas 2G yang dipercaya pangsa pasarnya masih besar di sejumlah negera yang akses internetnya tergolong lambat.

Pada varian Asha berikutnya sebagaimana dikemukakan petinggi Nokia yang hadir di New Delhi, konektivitas Wi-Fi dibuat agar transfer data lokal dapat lebih ditingkatkan kecepatannya, ditambah Bluetooth 3.0 dan microUSB 2.0 serta konektivitas dari 2G yang di-upgrade menjadi 3G.

Sementara OS Nokia Asha akan lebih mengusung platform sosial dengan aplikasi andalan Facebook, Foursquare, Linkedin, Twitter, YouTube, dan sejumlah aplikasi lainnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

    Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

    Software
    Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

    Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

    e-Business
    8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

    8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

    e-Business
    Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

    Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

    Internet
    Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

    Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

    Software
    HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

    HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

    Gadget
    7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

    7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

    Gadget
    Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

    Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

    Gadget
    Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

    Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

    e-Business
    Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

    Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

    Internet
    CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

    CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

    e-Business
    'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

    "Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

    e-Business
    WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

    WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

    Software
    Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

    Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

    Game
    AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

    AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

    Hardware
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com