Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asha 501 Bakal Bunuh Ponsel "Low-end" di Indonesia?

Kompas.com - 10/05/2013, 15:35 WIB

Pepih Nugraha/KOMPAS.com Ponsel Nokia Asha 501.

NEW DELHI, KOMPAS.com – Nokia Asha 501 yang baru diperkenalkan Kamis (9/5/2013) kemarin di New Delhi, India, baru akan dipasarkan Juni bulan depan di India. Kehadirannya di Indonesia diperkirakan tidak akan lama setelah India.

Akankah Nokia Asha 501 menjadi “pembunuh” bagi ponsel low-end yang mengusung platform Android yang diproduksi sejumlah produsen ponsel dunia?

Pertanyaan ini menjadi penting untuk dijawab karena sebagaimana terungkap dalam wawancara dengan Kompas.com, CEO Nokia Stephen Elop usai acara perkenalan produk bertajuk Time to Shift Gears itu mengatakan, Asha 501 sebagai “inovasi hebat”, ponsel dengan desain menawan, dan dengan harga yang murah (low price).

“Inovasi hebat”, “desain menawan”, dan “harga murah” menjadi kata kunci bisnis ponsel yang siap memasuki 90 negara termasuk Indonesia bekerjasama dengan lebih 60 operator selular ini.

Harga yang dipatok di bawah 100 dollar AS atau sekitar Rp 970.000 akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang karena tingkat ekonominya, sulit beralih ke smartphone Lumia yang mengusung mesin Windows Phone 8 dengan kisaran harga Rp 7 juta itu.

Mengapa menjadi daya tarik? Sebab dengan Nokia Asha 501 ini, pengguna bisa merasakan sensasi sebuah smartphone yang full touch secreen. Apalagi dengan teknologi “Swipe” dan “Fastlane” yang juga menjadi andalan ponsel ini, pengguna bisa memanfaatkan seluruh permukaan mungil 3 inci dengan optimal. “Fastlane” memungkinkan pengguna bergerak ke layar utama setelah melihat catatan apa saja aplikasi yang telah dipakai atau yang sedang digunakan.

Stephen Elop saat wawancara dengan Kompas.com menyangkal kalau Asha 501 sebagai “flagship” di kelas Asha yang seluruhnya terdapat 15 varian ini. Namun demikian, produk baru ini diakuinya sangat berbeda jauh dengan varian Asha yang ada. “Ini karena Asha 501 mengusung operating system ‘New Asha Platform’, mesin baru yang merupakan evolusi dari S40 yang digunakan Asha generasi sebelumnya,” katanya.

Pepih Nugraha/KOMPAS.com CEO Nokia Stephen Elop saat wawancara dengan wartawan Kompas.com, Pepih Nugraha, di New Delhi, India, Kamis (9/5/2013).

Dengan hadirnya Asha 501 di Tanah Air, besar kemungkinan ponsel besutan Finlandia ini akan langsung berhadap-hadapan dengan ponsel low-end Android dari berbagai produsen seperti ponsel Cina, Korea Selatan dan Taiwan. Di saat kisaran harga yang sama sekitar Rp 1 juta, konsumen dihadapkan pada dua pilihan; memilih ponsel low-end Android atau ponsel low-end Nokia Asha 501 namun dengan “rasa” dan tampilan smartphone.

Stephen Elop tidak mengungkapkan rahasia binisnya dengan meluncurkan ponsel low-end Asha 501 dengan rasa smartphone itu, apakah dimaksudkan untuk menghantam pasar low-end global yang masih besar ceruknya, atau memang ingin mengembalikan kejayaan Nokia sebagai pemain global di pasar ponsel low-end sebagaimana prestasi sebelumnya.

Akan tetapi, kehadiran Elop di India dan menjadi pembicara utama sekaligus host acara tersebut menunjukkan, Elop tidak ragu menerjuni bisnis ponsel low-end setelah sukses 15 varian Asha sebelumnya yang terjual 20 juta ponsel secara global. Pasalnya, publik telanjur merepresentasikan Elop sebagai jawara smartphone Nokia Lumia yang mengusung sistem operasi Windows Phone itu. Ketika Elop hadir dan menunjukkan kepada dunia bahwa ia juga serius dengan ponsel low-end, maka Nokia Asha 501 adalah jawabannya.

Di Indonesia, kemungkinan besar Asha 501 akan menggandeng operator Telkomsel saat ponsel ini merapat di Tanah Air. Asha 501 dengan Nokia Xpress Browser-nya, memungkinkan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen Indonesia yang gandrung kecepatan dalam pencarian, sebagaimana diungkapkan Alistair Johnston, chief marketing officer Telkomsel. “Kami telah menjalin kesepatan dengan Nokia untuk mendukung Asha 501 yang kaya dengan aplikasi yang benar-benar sangat relevan dengan konsumen Indonesia,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com