Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nintendo Mencari Untung dari Pengguna Video

Kompas.com - 18/05/2013, 14:32 WIB

Iklan akan muncul di video penggemar yang diunggah ke YouTube.

Produsen mainan asal Jepang, Nintendo, akan meraih keuntungan dari video produk mereka yang diunggah oleh penggemarnya ke YouTube.

Klip-klip video Nintendo yang diunggah ke YouTube akan dipasangi iklan yang keuntungannya langsung masuk ke perusahaan.

Dalam sebuah pernyataan, mereka menyebutkan kebijakan itu adalah bagian dari "dorongan yang terus berlangsung konten Nintendo disebarkan di berbagai sosial media."

"Kami ingin selalu memuaskan para penggemar dengan menyebarkan konten permainan Nintendo melalui YouTube."

"Karena itulah, berbeda dengan perusahaan lainnya kami memilih untuk tidak membatasi orang dalam memakai properti intelektual kami."

Dengan kebijakan ini, maka Nintendo akan mengeluarkan kebijakan yang mereka sebut 'content ID match' yang mengklaim video-video yang diunggah oleh para pemain.

Content ID match memungkinkan pemegang hak cipta untuk menempatkan iklan pada video tersebut dan mendapatkan keuntungan.

Dengan demikian, pengunggah asli permainan tidak akan meraih keuntungan dari masuknya iklan-iklan di saluran YouTube karena keuntungan akan langsung masuk ke perusahaan yang baru-baru ini diserang oleh peretas Lulz Security ini.

Banyak para penggemar permainan Nintendo yang mengunggah video mereka ketika sedang menikmati mainan yang sangat populer ini.

Seringkali video yang sering disebut dengan Let's Play atau LP ini menggambarkan betapa sulitnya level permainan atau memamerkan kemahiran para pemain.

Langkah mundur

Beberapa pengguna Nintendo merespon kebijakan ini dengan marah. Mereka bahkan menyatakan akan berhenti main Nintendo dan tidak akan lagi mengunggah video-video itu ke internet.

Salah seorang pemain LP yang sudah sangat terkenal, Zack Scott, menyadari kebijakan content ID dari Nintendo itu pada catatan kaki dari video yang diunggahnya, Luigi's Mansion: Dark Moon.

"Menurut saya, mengajukan klaim terhadap para pemain LP adalah suatu kemunduran," tutur Scott dalam pesan di Facebook.

"Video game tidak seperti film atau TV. Setiap permainan memiliki pengalaman audio-visualnya tersendiri."

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com