Para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan cara lebih cepat dan akurat dalam sistem peringatan dini tsunami.
Tim peneliti Jerman mengatakan, posisi GPS berbasis satelit bisa menawarkan informasi rinci tentang peristiwa tsunami dalam beberapa menit setelah gempa terjadi.
Mereka meyakini bahwa teknologi dapat memperbaiki persoalan sinyal ketika bencana tsunami melanda Jepang pada 2011 lalu.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Natural Hazards and Earth Systems Sciences.
Ketika gempa bawah laut terjadi, dengan kekuatan yang dapat melahirkan tsunami, setiap hitungan detik.
Pergeseran lempeng tektonik dapat menghasilkan dinding raksasa air yang dapat melaju ke daratan dalam satu menit, sehingga memberikan sedikit waktu untuk melakukan tindakan evakuasi.
Pengukuran yang akurat
Sistem peringatan dini yang berlaku saat ini menggunakan data seismologi, yaitu mengukur gelombang energi yang diakibatkan gerakan dan getaran bumi.
Namun di masa-masa awal ketika gempa terjadi, sistem ini tidak selalu dapat diandalkan.
Saat ini, sebuah tim dari pusat penelitian GFZ, German Research Centre for Geosciences mengatakan, teknologi navigasi satelit dapat menutupi kelemahan itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.