Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SPIONASE

China Diduga Curi Cetak Biru Markas Intelijen Australia

Kompas.com - 28/05/2013, 09:23 WIB
CANBERRA, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr, Selasa (28/5/2013), menegaskan hubungan Australia dan China tidak akan rusak akibat laporan yang menyatakan para peretas China mencuri cetak biru markas dinas intelijen Australia yang baru.

Australian Broadcasting Corporation (ABC) mengatakan, dokumen yang dicuri lewat sebuah serangan cyber ini termasuk denah perkabelan untuk bangunan besar ini dan sistem komunikasinya. Selain itu, ikut dicuri perencanaan lantai dan lokasi server.

"Itu (laporan pencurian) tidak akan berpengaruh pada kemitraan strategis kedua negara," kata Carr tanpa membenarkan atau membantas kabar serangan cyber China itu.

"Australia memiliki ruang kerja sama yang sangat luas dengan China," tambah dia.

Dalam sebuah program investigasi ABC, Four Corners, menyebut serangan cyber terhadap kontraktor pembangun markas intelijen baru di Canberra itu terlacak ke sebuah server di China.

ABC mengutip seorang pakar masalah keamanan yang mengatakan serangan ini yang kemungkinan besar mengakibatkan penundaan pembukaan gedung itu, yang seharusnya mulai digunakan bulan lalu.

Des Ball, dari Universitas Strategi dan Pusat Studi Pertahanan Nasional Australia, mengatakan, cetak biru itu menjelaskan kegunaan setiap ruang, termasuk ruang-ruangan yang digunakan untuk pembicaraan sensitif.

"Begitu mendapatkan cetak biru bangunan, Anda mengetahui jalur koneksi telepon dan koneksi Wi-Fi," kata Ball.
 
Laporan ABC itu, yang tidak menjelaskan waktu kejadian, muncul di tengah keprihatinan atas begitu agresifnya aksi peretasan yang disponsori Pemerintah China.

Bukan kali ini saja para peretas China bisa menembus sistem komputer Pemerintah Australia. Pada 2011, sejumlah komputer Perdana Menteri Australia, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Pertahanan diyakini telah diretas dan serangan peretasan itu dikabarkan berasal dari China.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com