Amerika Serikat meringankan larangan penjualan telepon seluler dan perangkat komunikasi lainnya serta peranti lunak untuk warga Iran.
Kebijakan ini ditujukan unbtuk mempromosikan kebebasan berpolitik warga Iran, sekaligus tandingan atas upaya Teheran yang disebut AS sebagai ''pembungkaman warga''.
Perubahan kebijakan ini akan membuat iPhone buatan Apple untuk pertama kalinya bisa diekspor secara sah ke Iran.
Sebelumnya, AS mengetatkan sanksi untuk Iran dalam beberapa tahun terakhir sebagai upaya untuk memaksa Iran mengurangi program nuklirnya.
AS meyakini Iran tengah memperkaya uranium ke tingkat yang bisa digunakan sebagai senjata nuklir, tetapi hal ini dibantah Iran dengan menyebutnya sebagai kepentingan damai.
''Rakyat Iran semestinya bisa berkomunikasi dan mengakses informasi tanpa menjadi subyek pembalasan dari pemerintahan mereka sendiri,'' kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan.
"Langkah positif"
Meski kebijakan baru ini akan mengizinkan penjualan perlengkapan dan peranti lunak bagi warga Iran, tetapi larangan tetap berlaku bagi warga dan pejabat pemerintah yang masuk dalam daftar cekal AS.
"Kami sangat peduli terhadap warga Iran dan dalam kehidupan sehari-hari mereka,'' kata Wendy Sherman, Wakil Menteri Urusan Politik Departemen Luar Negeri AS, kepada BBC Persia.
"Izin baru ini akan membolehkan baik peranti lunak maupun perangkat keras untuk masuk ke Iran dan dimiliki warga Iran sehingga mereka bisa secara bebas berkomunikasi dengan yang lainnya dengan cara yang tidak selalu mereka miliki.''
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan