Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Glass Diharuskan "Sombong"

Kompas.com - 04/06/2013, 11:47 WIB

Google

KOMPAS.com - Semenjak kemunculannya, kacamata pintar Google Glass telah menimbulkan banyak kontroversi seputar privasi dan penggunaan di area publik.

Salah satu isu terbaru yang muncul ke permukaan adalah persoalan teknologi Facial Recognition yang bisa diterapkan di perangkat tersebut untuk megenali wajah orang di sekeliing pengguna secara otomatis.

Mengenai hal tersebut, dalam sebuah nota pengumuman yang disampaikan lewat kanal Google Glass di Google+, raksasa internet tersebut dengan tegas menyatakan tak bakal mengizinkan aplikasi dengan fitur pengenal wajah di Google Glass, setidaknya untuk sementara ini.

Ini berarti Google Glass bisa disebut "sombong" alias selalu tidak bisa mengingat atau mengenali wajah teman atau orang-orang di sekeliling penggunanya.

"Seperti yang sudah dikatakan selama beberapa tahun terakhir, kami tak akan menambahkan fitur pengenal wajah pada produk-produk kami sebelum bisa menerapkan perlindungan kuat atas privasi. Karena itu, untuk saat ini kami tak bisa menyetujui aplikasi pengenal wajah di Google Glass," tulis Google.

Seperti dikutip dari The Next Web, sebagai kelanjutan pernyataan sikapnya itu, Google menambahkan klausa baru dalam Developer Policies di situs developer Google Glass yang isinya melarang developer menggunakan kamera atau mikofon untuk mengidentifikasi orang selain pengguna perangkat yang bersangkutan.

Bulan lalu, kongres Amerika Serikat telah melayangkan surat ke Google untuk meminta penjelasan soal privasi terkait Google Glass. Pernyataan Google di atas antara lain dimaksudkan sebagai jawaban bagi surat tersebut.

Google juga menambahkan aturan baru di mana perangkat kacamata pintarnya disebut tidak akan mematikan layar selagi mengambil foto atau merekam video. Di samping itu, dalam pembaruan pada kebijakan konten di Android, raksasa internet tersebut juga menyoroti persoalan-persoalan seperti perjudian, virus, dan pernyataan berbau kebencian (hate speech).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com