Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qualcomm Unjuk Kebolehan Chip Ponsel 2,3 GHz

Kompas.com - 09/06/2013, 13:58 WIB

TAIPEI, KOMPAS.com - Pertama kali diperkenalkan pada Consumer Electronics Show 2013 Januari lalu, Snapdragon 800 adalah System-on-Chip (SoC) yang menduduki urutan teratas dalam hierarki prosesor mobile besutan Qualcomm. Produsen cip ini unjuk gigi kemampuan Snapdragon 800 dalam pameran Computex 2013 yang di Taiwan, pekan lalu.

Bertempat di area khusus di gedung W Hotel, Taipei, Qualcomm menggelar sejumlah stan untuk memamerkan kebolehan prosesor Snapdragon 800 yang diperkuat 4 buah inti Krait 400 dengan kecepatan mencapai 2,3 GHz. Apa saja? Berikut ulasan singkatnya.

1. Perekaman dan playback video 4K

Inilah salah satu kemampuan utama yang disoroti Qualcomm pada Snapdragon 800. "Cip ini adalah yang pertama dan satu-satunya di dunia mobile yang mampu melakukan decoding dan encoding video 4K," ujar Staff Product Manager Snapdragon Developer Platforms Qualcomm Leon Farasati.

qualcomm-13
(Gambar: Oik Yusuf/ Kompas.com)

"4K" disebut oleh Consumer Electronics Association sebagai "Ultra HD" adalah standar baru untuk video dengan resolusi 3840 x 2160, dua kali lebih tinggi dibandingkan standar Full-HD (1920x1080). Sehingga, gambar yang dihasilkan lebih tajam. Akan tetapi, video 4K menuntut daya komputasi tinggi dari prosesor agar bisa direkam dan diputar kembali pada sebuah perangkat.

Komputasi tingkat tinggi inilah yang dimungkinkan oleh Snapdragon 800. Farasati berkata, cip tersebut memiliki tenaga yang cukup untuk menangani video 4K pada gadget mobile, seperti smartphone atau tablet.

Snapdragon 800 juga diklaim sebagai SoC pertama yang memiliki dua Image Signal Processor (ISP), sehingga dapat memproses tangkapan gambar  dari dua unit kamera sekaligus.

"Solusi yang sudah ada sekarang, seperti pada Samsung Galaxy S4, masih harus mengurangi kualitas tangkapan gambar. Snapdragon 800 memungkinkan pengambilan foto full-resolution dari dua kamera" terang Farasati.

2. Kamera canggih dengan "depth mapping"

Masih seputar kamera, teknologi ini dikembangkan Qualcomm bersama Pelican Imaging. Pada kamera terdapat 16 lensa dalam 4 baris (4x4) yang menangkap banyak foto sekaligus dalam satu jepretan.

Hasil-hasil jepretan tersebut kemudian dipakai untuk membuat data "depth mapping" alias pemetaan jarak subyek-subyek dalam foto, yaitu yang terletak di foreground, middleground, serta background.

qualcomm-14
(Gambar: Oik Yusuf/ Kompas.com)

Alhasil, perangkat yang dipakai membidik gambar bisa mengenali subyek dan melakukan seleksi secara otomatis seperti pada program pengolah foto di komputer.

Proses editing pun bisa dilakukan berdasarkan informasi tersebut. Pengguna, misalnya, bisa memilih subyek mana yang akan dijadikan titik fokus, lalu memburamkan subyek-subyek lain yang berada dalam jarak berbeda untuk mensimulasikan efek depth-of-field.

qualcomm-15
(Gambar: Oik Yusuf/ Kompas.com)

Seleksi subyek juga bisa dilakukan untuk memisahkannya dari latar belakang. Background kemudian bisa diganti-ganti sesuai keinginan. Hasil cropping ini, menurut pengamatan KompasTekno, masih agak kasar. Tapi pihak Qualcomm mengatakan bahwa itu terjadi karena teknologi yang bersangkutan masih terus dikembangkan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

    10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

    Gadget
    Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

    Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

    Gadget
    Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

    Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

    Software
    Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

    Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

    Internet
    Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

    Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

    Game
    Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

    Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

    Software
    Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

    Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

    Software
    Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

    Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

    Gadget
    Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

    Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

    Gadget
    Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

    Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

    e-Business
    Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

    Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

    Game
    'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

    "Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

    Game
    Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

    Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

    e-Business
    Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

    Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

    e-Business
    Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

    Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

    Hardware
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com