Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2013, 10:27 WIB

WhatsApp


KOMPAS.com - Tak lama setelah mengancam bakal memblokir WhatsApp beberapa waktu lalu, pemerintah Arab Saudi kembali mengumumkan rencananya menutup layanan pesan instan itu dalam waktu dekat.

Gubernur Komisi Komunikasi dan Teknologi Informasi (CITC) Arab Saudi Adbullah Al-Darrab mengatakan, kemungkinanan besar WhatsApp sudah akan diblokir sebelum dimulainya bulan suci Ramadan, 9 Juli mendatang.

"Kami telah menghubungi WhatsApp dan platform komunikasi sejenis lainnya untuk meminta kerjasama mereka dengan operator seluler Saudi, tapi sejauh ini belum ada hasilnya," ujar Al-Darrab pada Arab News, seperti dikutip oleh Reuters.

Maret lalu, CITC mengumumkan bahwa layanan semacam Viber, Whatsapp, dan Skype melanggar hukum lokal. Tidak dijelaskan pelanggaran seperti apa yang dimaksud, tetapi media setempat berspekulasi bahwa pemerintah Arab Saudi ingin memonitor layanan-layanan tersebut.

Seperti Viber yang sudah diblokir lebih dahulu minggu lalu, layanan WhatsApp sulit dimonitor oleh pemerintah Arab Saudi dan mengurangi pendapatan operator seluler di negeri itu dari panggilan internasional dan SMS.

Dua hal tersebut merupakan sumber pemasukan besar bagi operator seluler di Arab Saudi yang ditempati oleh sekitar sembilan juta ekspatriat. Para pekerja asing ini semakin sering memakai layanan berbasis internet seperti Viber untuk berkomunikasi dengan rekan atau saudara di negeri lain.

Arab Saudi terlihat berusaha memperketat kontrol atas ruang cyber seiring dengan meningkat pesatnya angka penggunaan internet dan smartpone.

Pada akhir 2012, CITC mencatat penetrasi mobile di Arab Saudi sebesar 188 persen, sementara jumlah pelanggan internet mencapai 15,8 juta. Rata-rata pengguna internet di Arab Saudi setiap harinya menonton video online tiga kali lebih banyak dibanding pengguna di Amerika Serikat, menurut keterangan dari YouTube.

Selain WhatsApp, layanan komunikasi lain yang juga terancam diblokir di Arab Saudi adalah Skype.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com