Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ken dan Kaskus", Kisah Nekat Membangun Kaskus

Kompas.com - 29/06/2013, 13:51 WIB
Aditya Panji

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — “Keputusan berinvestasi di Kaskus dan memutuskan kuliah membuat Ken dianggap sebagai anak tak bermasa depan, tetapi keyakinan dan kegigihannya membuktikan bahwa keputusannya itu tepat,” demikian sepenggal kisah Ken Dean Lawadinata dalam membangun Kaskus.

Ken, yang saat ini menjabat sebagai CEO di Kaskus, berbagi kisah merintis dan membesarkan perusahaannya dalam buku berjudul Ken & Kaskus karya Alberthiene Endah, yang resmi diluncurkan pada Kamis (27/6/2013). Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini dihargai Rp 68.000.

Ken & Kaskus menguak perjuangan yang terbilang nekat tentang anak muda yang meyakini intuisinya dan berani memperjuangkan impian. Meski masih berusia muda, pria kelahiran 6 Januari 1986 ini memiliki naluri bisnis yang kuat. Ia meyakinkan sepupunya sekaligus pendiri Kaskus, Andrew Darwis, untuk serius mengembangkan bisnis online berbasis komunitas.

Kepedulian Ken pada generasi muda dan keinginannya berbagai pengalaman menjadi alasan lahirnya buku ini.

“Melalui buku ini, saya ingin membakar semangat wirausaha generasi muda. Harapan saya buku ini dapat menginspirasi mereka untuk bermimpi setinggi-tingginya, jeli melihat peluang, berani memperjuangkan apa yang mereka yakini, sekaligus mengingatkan mereka bahwa tidak ada kesuksesan yang sifatnya instan. Kuncinya adalah tekad yang kuat dan konsistensi. Kesuksesan pasti bisa diraih,” kata Ken.

Kaskus sendiri didirikan pada November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang kuliah di Seattle, Amerika Serikat, yakni Andrew Darwis, Budi, dan Ronald. Pada 2008, Andrew dan Ken mulai mengelola Kaskus secara profesional. Kala itu anggota Kaskus berjumlah 300.000.

Hingga pada 2011, Kaskus diinvestasi oleh pemodal ventura Global Digital Prima (GDP), yang tak lain adalah anak perusahaan Djarum. Mereka membangun kantor di Menara Palma, Kuningan, Jakarta.

Kini Kaskus memiliki 6 juta anggota dengan 30 juta kunjungan setiap bulannya. Perusahaan ini mengklaim dirinya sebagai "The Largest Indonesian Community." Selain menjadi wadah komunitas, Kaskus mengembangkan produknya ke pembayaran online KasPay, iklan online KasAds, dan sebentar lagi akan hadir lapak online Kaskus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com