Masalah yang dihadapi termasuk tidak adanya client e-mail, keharusan sinkronisasi dengan smartphone BlackBerry, serta pengembangan yang terkesan kurang matang pada waktu rilis.
Salah satu pelopor tablet 7 inci ini tergusur oleh para pesaing dan tak ikut menikmati pertumbuhan pasar tablet yang begitu "seksi," bahkan mengalahkan pasar komputer pribadi. Pasar tablet kini didominasi perangkat Android dan iOS.
Akankah BlackBerry membuat tablet lagi? Agaknya kecil kemungkinan hal itu bakal terjadi. Heins memproyeksikan kerugian BlackBerry -yang pada kuartal pertama 2013 sekitar 84 juta dollar AS- akan terus berlanjut pada kuartal berikutnya dan berlangsung hingga September mendatang.
Awal Mei lalu, Heins sendiri sempat meramalkan "kematian" tablet. Menurutnya popularitas perangkat ini akan tenggelam dalam lima tahun ke depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.