Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review: Galaxy S4, Kinerja Tinggi dan Kaya Fitur

Kompas.com - 08/07/2013, 10:22 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Secara default, Galaxy S4 menyediakan lima buah homescreen yang masing-masing dipenuhi berbagai macam widget, sebut saja Flipboard, S Travel, dan Story Album.
Pada satu sisi hal tersebut mencerminkan segudang fitur yang dibenamkan pada Galaxy S4. Tetapi, di sisi lain juga menunjukkan banyaknya bloatware alias aplikasi bawaan yang belum tentu dipakai pada ponsel pintar ini.

Aplikasi-aplikasi tersebut cukup menyita memori on-board yang tersedia. Dari 16GB storage internal milik Galaxy S4, yang tersisa tak sampai 9GB. Untunglah masih ada pilihan ekspansi dengan slot micro-SD hingga 64GB.

Satu hal menarik lainnya dari sistem operasi Android 4.2.2 adalah pengguna bisa menambah widget pada lock screen untuk mengakses fungsi-fungsi tertentu tanpa harus membuka kunci perangkat terlebih dahulu.

oik yusuf/ kompas.com
Lockscreen Galaxy S4 bisa ditambahi widget
Deretan widget yang bisa diambah termasuk kamera, client e-mail, dan banyak lagi. Pilihan selengkapnya bisa diakses di menu "Settings > Lock screen > Lock screen widgets". Pesan tertulis yang ditampilkan pada lock screen pun bisa diatur sesuai keinginan.

Fitur khusus

Salah satu daya tarik Galaxy S4 terletak pada kemampuan mendeteksi beberapa jenis gestur tubuh yang bisa digunakan sebagai mekanisme input selain menyentuhkan jari pada layar.

Dengan mengaktifkan "Air Gesture", pengguna bisa melambaikan tangan secara vertikal dan horizontal di depan smartphone untuk navigasi tanpa menyentuh laya. Fitur "Smart Scroll" digunakan untuk scrolling halaman web dengan memiringkan ponsel ke depan dan ke belakang. Pengguna bisa pula mendongakkan dan menundukkan kepala untuk menjalankan fitur tersebut, asalkan terdapat perubahan kemiringan sudut pandang antara mata dengan sensor pada Galaxy S4.

Fungsi lain termasuk adalah Smart Stay yang sebelumnya sudah diimplementasikan pada Galaxy SIII. Dengan mengaktifkan fitur ini, Galaxy S4 mendeteksi apabila pengguna sedang memandang layar dan tidak akan meredupkan atau mematikan layar selagi masih dipakai.

Fitur yang mirip dengan Smart Stay adalah "Smart Pause" yang sama-sama mendeteksi mata pengguna. Bedanya, Smart Pause dipakai untuk menghentikan sementara pemutaran video apabila pengguna memalingkan pandangan dari layar. Playback kembali dilakukan begitu pengguna memandang layar.

Lalu ada "Air View" yang memberikan preview konten untuk beberapa aplikasi, misalnya e-mail yang bisa dibaca terlebih dahulu tanpa perlu benar-benar dibuka, cukup dengan melayangkan jari di atas layar. Fitur ini juga bisa dipakai untuk melihat preview adegan saat menonton video dengan melayangkan jari di atas garis timeline.

Ilustrasi selengkapnya dari fitur-fitur unik Galaxy S4 tersebut bisa dilihat pada video di bawah.

Sayang, meski sepintas terlihat menarik, fitur-fitur pendeteksi gestur tubuh ini memiliki kegunaan terbatas karena hanya mampu bekerja dengan aplikasi-aplikasi tertentu.

Smart Scroll dan Air Gesture, misalnya, hanya kompatibel dengan aplikasi browser bawaan Android. Galaxy S4 hanya terdiam ketika pengguna mengayun-ayunkan tangan di depan browser pihak ketiga, seperti Chrome dan Firefox. Air View pun tak bisa dipakai dengan aplikasi Gmail.

Pun saat bisa digunakan, implementasi beberapa fitur terasa kurang optimal, seperti Smart Scroll yang kesulitan mendeteksi pandangan apabila pengguna memakai kacamata. Air Gesture bisa berguna pada saat-saat tertentu ketika pengguna tak bisa menyentuh layar, misalnya ketika tangan sedang berlumur makanan. Tetapi, mengayun-ayunkan tangan lama-kelamaan memang membuat pegal.

Meski terlihat keren, pada akhirnya fitur-fitur unik milik Galaxy S4 terasa kurang berguna dibanding cara interaksi konvensional dengan menyentuh layar. Tentu, pengguna bisa mematikan fungsi-fungsi ekstra ini kapan saja apabila tidak diinginkan. Hal tersebut bisa sedikit membantu dalam menghemat baterai.

Kamera

Seperti sudah disinggung sebelumnya, pada versi firmware bertanggal 12 April, ada bug yang cukup mengganggu terkait fungsionalitas kamera pada Galaxy S4. Lebih tepatnya, aplikasi kamera pada perangkat ini kadang crash ketika dibuka dan me-restart ponsel.

Untungnya, setelah diperbarui menjadi versi bertanggal 30 Mei, masalah tersebut menghilang. Update tersebut juga membuat proses inisialisasi kamera berlangsung lebih cepat.

Kamera utama pada Galaxy S4 sendiri memiliki resolusi sebesar 13 megapixel. Kualitas hasil tangkapan fotonya terlihat bagus dan mendetail di kondisi cukup cahaya, dengan metering yang akurat, termasuk dalam situasi backlight ringan seperti pada contoh foto di bawah.

oik yusuf/ kompas.com
Contoh foto Galaxy S4 dalam kondisi outdoor/ siang hari
Lain ceritanya saat dibawa ke dalam ruangan atau dalam kondisi minim cahaya karena sensor mungil pada Galaxy S4 dengan cepat akan menimbulkan noise yang merusak kualitas gambar. Dalam hal ini, sensor Ultrapixel pada HTC One terlihat jauh lebih baik. Kendati demikian, dalam ukuran kecil, hasil foto low-light Galaxy S4 masih terlihat cukup bagus.
oik
Contoh foto Galaxy S4 dalam kondisi indoor/ malam hari
Antarmuka kamera pada Galaxy S4 sama dengan user interface milik perangkat kamera Android Galaxy Camera dari produsen yang sama. Berbagai macam mode pengambilan gambar disediakan dan bisa diakses melalu tombol "Kode" di sisi kiri tombol shutter.

Beberapa mode baru termasuk "drama" yang mengambil banyak gambar sekaligus dan menggabungkan gerakan subyek dalam foto-foto tersebut ke dalam satu frame.

Ada pula "Eraser Shot" yang bisa menghapus obyek tidak diinginkan yang memasuki frame, serta kemampuan mengambil gambar dari kamera depan dan belakang sekaligus. Hasil foto dari kamera depan digabungkan dalam bentuk bidang kecil yang dikelilingi frame dengan tangkapan gambar utama dari kamera belakang.

Sebagaimana kemampuan-kemampuan deteksi gestur pada Galaxy S4, beberapa fitur kamera baru ini relatif sulit digunakan. Eraser Shot, misalnya, sering kali tidak mengenali obyek yang mengganggu dalam sebuah scene di mana terdapat banyak orang.

Fungsi ini pun hanya bisa dipakai dengan mengakses mode khusus terlebih dahulu yang akan mengambil 5 frame dalam waktu sekitar 5 detik terlebih dahulu untuk keperluan identifikasi subyek utama dalam foto sehingga terasa kurang praktis.

Ada juga yang terasa kurang berguna seperti kemampuan mengambil foto secara bersamaan dengan kamera belakang dan depan.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com