Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Google Sebar Info, Windows Pun Dibobol "Hacker"

Kompas.com - 11/07/2013, 16:48 WIB
Penulis Oik Yusuf
|
EditorWicak Hidayat
ilustrasi

KOMPAS.com — Microsoft mengatakan bahwa peretas (hacker) telah menyerang sejumlah komputer dengan memanfaatkan celah keamanan di Windows. Kelemahan sekuriti tersebut kali pertama diungkapkan oleh seorang peneliti keamanan Google.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/7/2013) lalu Microsoft menerangkan bahwa aksi peretasan tersebut merupakan "serangan terarah (targeted attack)", yaitu tindak hacking yang dilakukan terhadap sasaran korporat atau pemerintah dengan tujuan spionase atau sabotase.

Mei lalu, peneliti keamanan Google, Tavis Ormandy, memublikasikan temuan sebuah bug di sistem operasi Windows. Celakanya, publikasi bug tersebut dilakukan tanpa berkonsultasi dengan Microsoft terlebih dahulu.

Informasi soal bug itu pun berpotensi dimanfaatkan oleh hacker untuk melakukan serangan sebelum Microsoft sempat menambal celah keamanan yang ada, seperti yang agaknya telah dilaporkan oleh Microsoft itu.

Microsoft sendiri tidak mengonfirmasi apakah para hacker yang bersangkutan benar-benar memanfaatkan informasi dari Ormandy tersebut untuk melakukan serangan atau hanya kebetulan memanfaatkan celah yang sama.

Selain memublikasikan informasi bug kepada Windows, Ormandy juga menarik perhatian dengan mengatakan bahwa tim keamanan Microsoft sulit diajak bekerja sama. Dia menyarankan agar peneliti lain menggunakan nama palsu dan e-mail anonim dalam berkomunikasi dengan Microsoft.

"Rasanya kurang elok melihat seorang peneliti keamanan Google berkomentar seperti itu tentang Microsoft," ujar Graham Cluley, seorang peneliti keamanan independen.

Pihak Google mengatakan bahwa proyek Windows Ormandy adalah hal pribadi yang dikerjakannya dan tak berhubungan dengan perusahaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com