Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nokia Tolak Android karena Samsung?

Kompas.com - 18/07/2013, 08:43 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com — Awal 2011, Nokia mengumumkan bakal memakai sistem operasi Windows Phone secara eksklusif di lini smartphone Lumia miliknya. Windows Phone ketika itu didaulat menggantikan posisi OS Symbian yang sudah dipakai perusahaan asal Finlandia tersebut sejak 2002.

Salah satu pertanyaan yang masih menarik untuk diajukan terkait keputusan ini adalah mengapa Nokia tak meminang Android dan malah bersekutu dengan Microsoft, meski sebelumnya sempat terlibat pembicaraan dengan Google selaku pemilik Android.

Nah, dalam sesi wawancara dengan jurnalis-jurnalis Eropa minggu lalu, CEO Nokia Steven Elop membeberkan informasi mengenai sebab musabab Nokia lebih condong ke sistem operasi mobile besutan Microsoft. Alasannya berkaitan dengan posisi Nokia di kancah persaingan industri smartphone.

Takut ada yang dominan

"Beberapa tahun lalu kami khawatir bahwa salah satu produsen hardware bisa menjadi sangat dominan di Android. Kami sudah tahu siapa kandidatnya berdasarkan sumber daya yang dimiliki… waktu itu kami datang belakangan. Banyak produsen lain yang sudah bergabung (dengan Android)," ujar Elop, seperti dikutip oleh The Guardian.

"Sekarang, lihatlah ekosistem Android. Banyak perangkat bagus dari berbagai produsen yang berbeda, tapi salah satu di antara mereka telah menjadi pemain yang sangat dominan," imbuhnya.

Posisi di antara para pemain lain di dalam satu ekosistem OS ini, menurut Elop, adalah hal penting dalam negosiasi dengan operator seluler yang berlaku sebagai perantara penghubung ke konsumen akhir, khususnya di pasar Amerika Serikat.

"Tahapan pertama dalam diskusi dengan operator adalah pengakuan bahwa kami bukan Apple, kami bukan Samsung/Androidtadinya bisa disebut sebagai 'Android/Samsung'tapi sekarang Samsung lebih mentereng. Kami adalah alternatif ketiga," terang Elop.

Keragaman pilihan ini, lanjut Elop, disukai oleh operator yang ingin memiliki opsi seluas-luasnya sambil menekan semua pihak yang terlibat karena punya pesaing.

Elop mengakui kesulitan dalam memosisikan duet Nokia-Windows Phone sebagai alternatif yang tak dipandang sebelah mata oleh operator seluler. "Susah sekali karena kami memulainya sebagai penantang yang harus membangun kredibilitas, tapi kami mulai berhasil. Saya pikir ini adalah keputusan tepat. Lihat saja posisi sulit yang dialami beberapa provider Android sekarang."

Nomor tiga

Klaim Elop bahwa Windows Phone adalah "alternatif ketiga", yaitu sistem operasi mobile ketiga terbesar setelah iOS dan Android, bakal diketahui kebenarannya pada Kamis (18/7/2013) minggu ini ketika Nokia merilis laporan keuangannya untuk kuartal kedua tahun ini.

BlackBerry, kandidat lain yang sama-sama mengincar posisi ketiga, telah lebih dulu merilis laporan keuangan. Dalam kuartal kedua perusahaan tersebut yang berakhir pada Mei lalu, BlackBerry melaporkan pengapalan ponsel sebesar 6,8 juta unit.

Jika Nokia bisa mengalahkan angka tersebut, maka perusahaan ini akan memperoleh kredibilitas sebagai "alternatif ketiga". Menurut perkiraan analis, perusahaan ini akan memperoleh hasil yang lebih baik daripada BlackBerry dengan angka pengapalan antara 7 juta dan 8 juta unit.

Apa pun yang terjadi, alasan Elop dan Nokia memilih berpaling dari Android sudah jelas. Salah satu pemain di ekosistem tersebutyang tak lain dan tak bukan adalah Samsungternyata berhasil memperoleh posisi kuat dikarenakan kemampuan manufaktur dan pengalaman di dunia mobile serta hanya menyisakan sedikit ruang untuk produsen lain. Keadaan ini sesuai dengan yang diprediksi Nokia sebelumnya.

Apa yang ditakutkan Nokia pun dialami pemain lain di Android. Pendapatan HTC, misalnya, terus turun meskipun ditopang oleh sukses perangkat flagship HTC One.

Lalu, apakah Elop telah membuat keputusan yang tepat untuk memilih bersanding dengan Windows Phone? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com