Pemerintah India menyesalkan keberadaan konten yang dianggap mengandung pornografi di toko aplikasi Google Play Store untuk perangkat Android.
Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi India Kapil Sibal meminta saran untuk menangani masalah ini. Sibal mulai meminta saran dari media massa dan publik untuk atasi masalah tersebut. Ini karena India mempunyai program pengadaan komputer tablet Android terjangkau untuk pelajar.
"Saya ingin kalian menunjukkan bagaimana kita dapat menanganinya. Jika kami berniat menutupnya, Anda akan menyerang kami. Saya ingin semua media duduk bersama dan mengatakan kepada menteri bagaimana kita menghadapinya. Dengan demikian, jika saya melakukan sesuatu atas masalah ini, Anda tidak menyerang saya," ujarnya seperti dikutip dari Daily News & Analysis India.
Juru bicara Google setempat mengatakan, selama ini pihaknya tidak pernah mengizinkan toko aplikasi Google Play Store dimasuki materi seksual yang eksplisit.
"Kebijakan mengembangkan aplikasi di Google Play tidak mengizinkan konten yang mengandung ketelanjangan, tindakan seksual yang gamblang, atau materi seksual yang eksplisit. Google tidak memberi toleransi atas konten yang mengandung pornografi anak, ini berlaku pula untuk Android, yang dalam hal ini kami melakukan penyaringan konten," kata juru bicara Google.
Keberadaan aplikasi yang mengandung konten pornografi bisa jadi bukan berasal dari Google Play Store. Pasalnya, di sistem operasi Android, sebuah aplikasi bisa terpasang meski bukan berasal dari Google Play Store.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.