Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah AS Berpaling ke Android Samsung

Kompas.com - 22/07/2013, 05:59 WIB
Penulis Deliusno
|
EditorReza Wahyudi
KOMPAS.com - Lembaga keamanan pemerintah Amerika Serikat (AS) akan berhenti menggunakan BlackBerry sebagai alat untuk berkomunikasi. Pihak pemerintah bakal mengganti alat tersebut dengan perangkat buatan perusahaan asal Korea Selatan, Samsung.

Samsung, seperti dikutip dari Cnet, Jumat (19/7/2013), dikabarkan telah hampir menyelesaikan kesepakatan pertama dengan pemerintah AS untuk menyuplai perangkat Android. Sebelumnya, Samsung telah lulus uji keamanan dari Pentagon.

Dua lembaga keamanan yang diketahui akan menggunakan perangkat Samsung adalah FBI dan Angkatan Laut. Dikabarkan, Samsung telah melakukan negosiasi besar dengan FBI. Sedangkan, Angkatan Laut akan membeli dengan porsi yang lebih sedikit dari FBI.

Seorang sumber mengungkapkan bahwa semua perangkat Samsung tersebut nantinya akan dilengkapi dengan solusi keamanan Knox.

Melalui Knox, Samsung coba memecah anggapan yang menyebut ponsel Android rentan terhadap virus dan program jahat. Knox diklaim mampu melindungi data dan aplikasi, mulai dari email, browser, kontak, kalender, dokumen, hingga aplikasi bisnis.

Sistem Knox juga memiliki enkripsi AES 256-bit, mampu menciptakan jaringan virtual privat melalui sebuah aplikasi, dan meningkatkan kontrol manajemen perangkat.

Beberapa tahun lalu, BlackBerry "menguasai" pemerintah AS. Bagaimana tidak, perangkat buatan mereka digunakan secara eksklusif oleh beberapa lembaga. Namun, BlackBerry sedikit kesulitan terkait masalah kontrak dengan pemerintah dalam beberapa tahun belakangan.

Di bulan Oktober 2012, Pentagon mengumumkan, membuka kontrak eksklusif BlackBerry dengan vendor lain. Di bulan yang sama, salah satu lembaga keamanan di AS memutuskan untuk mengganti BlackBerry dengan iPhone.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNET

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com