Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruby Alamsyah, "Detektif" Forensik Digital Indonesia

Kompas.com - 22/07/2013, 10:18 WIB
Oleh: Andy Riza Hidayat

Tren yang tidak terelakkan, semakin banyak peristiwa kejahatan yang meninggalkan barang bukti digital. Fenomena ini ternyata justru membantu upaya membongkar persoalan di belakangnya. Syaratnya, kita memerlukan ilmu untuk menguasai forensik digital. Berangkat dari kenyataan itu, Ruby Alamsyah tertantang untuk menyelami ilmu forensik digital.

Menurut ayah dua anak ini, banyak informasi penting tersimpan dalam perangkat digital. Berbekal kegemaran mengoperasikan komputer, Ruby memulai petualangannya secara serius menekuni ilmu forensik digital sejak tahun 2003.

Setelah mendirikan perusahaan penyedia jasa sistem keamanan komputer Jaringan Nusantara tahun 2006, Ruby kemudian membantu kepolisian membongkar sekitar 150 kasus kejahatan.

Dari semua kasus tersebut, beberapa di antaranya cukup menguras energi dan perhatian publik. Di antaranya adalah pembongkaran kasus pembunuhan aktivis Munir dan pembunuhan Direktur PT Rajawali Putra Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Walau menguras energi, dia merasa puas dan senang dapat terlibat menangani dua kasus itu.

Ruby masih mengingat pada suatu hari tahun 2007 ketika dia memeriksa perangkat keras komputer di sebuah hotel di Jakarta. Pemeriksaan perangkat keras itu dilakukan untuk mencari bukti penting di balik pembunuhan Munir. Pemeriksaan berlangsung dalam pengawasan polisi berpangkat jenderal. Pekerjaannya itu tidak boleh tertunda, harus cepat selesai seketika itu juga.

”Saya lega, ada misteri yang hilang dan akhirnya terungkap. Ini kebanggaan pribadi yang sekaligus saya dedikasikan untuk bangsa,” kata kandidat peraih gelar doktor di Institut Teknologi Bandung ini.

Begitu pun ketika Ruby menangani kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Ketika itu, hasil pekerjaannya ditunggu-tunggu publik. Dia harus bekerja keras dalam rentang waktu Maret sampai Desember 2010.

Berkali-kali Ruby memberikan kesaksian di pengadilan atas pekerjaannya. Sama seperti saat menangani kasus Munir, Ruby mengaku puas dapat membantu menangani kasus pembunuhan Nasrudin.

Kepuasan tersebut, kata Ruby, akan semakin terasa jika aparat penegak hukum pun memiliki kemampuan ilmu forensik digital yang mumpuni. Semakin banyak orang yang menguasai ilmu tersebut, semakin memudahkan penyelidikan kasus kejahatan.

Apalagi belakangan ini semakin banyak pengguna perangkat digital. Artinya, semakin besar peluang orang untuk membantu pelacakan kejahatan. Dari perangkat itu dapat dilacak keberadaan seseorang sebelum dan sesudah dia melakukan kejahatan.

”Game” dan les komputer

Keputusan Ruby menekuni dunia forensik digital bukan datang tiba-tiba, melainkan lewat proses panjang dengan pertimbangan banyak hal. Salah satunya adalah dorongan alami karena sejak duduk di kelas VI SD atau tahun 1987, dia sudah gemar berkutat dengan komputer, walaupun pada waktu itu dia lebih banyak bermain game.

Namun, lama-kelamaan Ruby penasaran. Dia terpacu untuk bisa membuat program game sendiri. Keinginan itu membuat dia semakin akrab dengan komputer.

Semakin lama berkutat mempelajari komputer, semakin besar keinginannya menguasai banyak hal terkait komputer. Ruby seakan tak bisa melewatkan satu hari pun tanpa menyentuh komputer.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com