Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elop Paksa Nokia Gegas, Lumia "Korban" Pertama

Kompas.com - 24/07/2013, 11:26 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Agustus 2011, CEO Nokia Stephen Elop mengadakan rapat di mana para pemimpin perusahaan itu pusing memikirkan nama yang tepat untuk ponsel Windows Phone pertamanya.

"Kami hampir-hampir melakukan kesalahan yang sama seperti yang sering dilakukan oleh Nokia… yaitu terlalu lama mengerjakan sesuatu karena tak kunjung mencapai kata sepakat," ujar Elop, seperti dikutip dari Reuters.

Elop yang baru ditunjuk jadi CEO Nokia lantas menuntut agar keputusan soal nama dibuat hari itu juga. "Kenapa harus menunggu sampai besok atau minggu depan. Kami bisa memutuskan hari itu juga, dan itulah yang kami lakukan," tuturnya. Jadilah, nama "Lumia" terpilih hanya dalam satu hari.

Para pejabat senior Nokia mengatakan bahwa Elop yang mulai bekerja sebagai eksekutif nomor satu di Nokia telah memaksa perusahahaan itu membuat keputusan dengan lebih cepat. Ini berdampak pada semua hal mulai dari restrukturisasi hingga waktu yang diperlukan untuk mengembangkan produk baru.

Dulu, Nokia perlu waktu hingga 22 bulan untuk mengerjakan smartphone seperti N8 yang berbasis Symbian. Kini, proses tersebut telah dipotong hingga menjadi jauh lebih singkat.

"Beberapa produk Windows Phone kami dikembangkan dalam waktu enam hingga delapan tahun. Kami bergerak sangat cepat dibanding sebelumnya," ujar Elop.

Jangan arogan

Kecepatan ini sangat dibutuhkan Nokia agar bisa tetap kompetitif di tengah persaingan pasar smartphone di mana pangsa pasar pabrikan asal Finlandia tersebut telah menyusut menjadi sekitar 3 persen.  

Kompetitor seperti Samsung menawarkan banyak ragam produk yang dirilis dalam waktu berdekatan. Saat ini, Nokia memiliki sekitar 20 model ponsel di pasaran, berbanding 40 model dari Samsung.

Salah satu kesalahan Nokia, menurut Elop, adalah mental keras kepala yang muncul setelah bertahun-tahun menduduki posisi puncak di dunia mobile. Dia menganjurkan para pegawai perusahaan itu untuk berpikir sebagai "penantang", bukan "juara bertahan".

"Maksud saya, janganlah bersikap arogan," terang Elop. "Ada contoh-contoh kejadian selama beberapa tahun terakhir di mana Nokia melihat tren tetapi lalu tidak megacuhkannya karena merasa lebih tahu.

Meski begitu, Elop masih harus membuktikan bahwa keputusannya memakai Windows Phone adalah langkah yang benar. Platform ini masih jauh tertinggal dibandingkan Android dan iOS yang menguasai 90 persen pasaran smartphone.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com