Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Berbagi, Agar Dunia Makin Terhubung

Kompas.com - 01/08/2013, 12:13 WIB
ilustrasi

Penulis: Dan Neary*

KOMPAS.com - Berbagi merupakan bagian dari kebutuhan manusia. Berbagi menjadi bukti keterkaitan kita dengan orang yang berarti dalam kehidupan kita dan pada akhirnya dunia menjadi lebih terbuka dan terhubung.

Kegiatan berbagi pada dasanya memenuhi kebutuhan dasar manusia sebagai mahluk sosial. Seorang teman pernah menyampaikan kepada saya, apabila kita ingin mengerti apa makna ‘sosial’ sesungguhnya, maka yang perlu kita lakukan hanyalah pulang dan makan malam bersama keluarga. Atau semudah mengangkat telepon dan berbicara dengan ibu kita untuk mengucapkan selamat ulang tahun misalnya.

Kebiasaan dan tindakan mendasar inilah yang menjadikan kita manusia. Dengan adanya teknologi mobile saat ini, manusia bisa lebih mudah terhubung dengan keluarga maupun teman terdekat hampir setiap saat.

Penetrasi mobile di Indonesia saat ini berkembang dengan cepat. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh eMarketers, penetrasi mobile di tahun 2012 telah mencapai 60% dari total populasi penduduk Indonesia dan diperkirakan akan meningkat hingga 64% pada akhir tahun 2013.

Ini berarti di penghujung tahun 2013, ada sekitar 160,5 juta orang yang akan menjadi pengguna telepon genggam. Dan pada tahun 2016, diperkirakan penetrasi ini meningkat menjadi 72%.

Telepon secara mendasar merupakan alat sosial – di mana dengan mudah kita bisa berbagi gambar, mendokumentasikan momen dalam hidup dan berkomunikasi dengan teman. Sehingga dengan demikian, terbuka peluang bagi telepon genggam untuk menjadi platform berbagi konten berkualitas dan pesan marketing melalui saluran yang amat personal.

Walaupun dibatasi oleh ukuran layar telepon genggam, namun sesungguhnya telepon genggam merupakan platform di mana perhatian dan fokus penggunanya tidak terbagi. Karena itu, untuk pelaku pemasaran, ini merupakan medium yang sangat ideal untuk menarik konsumen baru.

Tingkat penetrasi telepon genggam yang tinggi di Indonesia, menjadikan iklan mobile sebagai platform yang ideal bagi pelaku pemasaran karena memungkinkan pelaku pemasaran terhubung dengan konsumen baru maupun yang sudah lama, sekaligus untuk mengembangkan bisnis.

Minat dari para pelaku pemasaran akan iklan mobile terus meningkat dan ini terlihat melalui laporan kuartal pertama tahun 2013 dari Facebook, yang menunjukan bahwa 30 persen dari total pendapatan iklan  (USD 12,5 miliar) dihasilkan dari iklan mobile.

Pada tahun 2012, Facebook menyusun ulang fokus perusahaan dengan mengedepankan prinsip mobile terlebih dahulu atau “mobile first”. Pada tahun 2013 Facebook kembali mengubah fokusnya untuk mengedepankan penciptaan produk terbaik untuk perangkat mobile atau “mobile best”.

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan pada perangkat mobile yang tidak dapat dilakukan di komputer desktop, misalnya layanan lokasi seperti fitur “Nearby” yang baru-baru ini diluncurkan atau layanan berbagi foto seperti yang ada di Instagram sampai dengan mobile messaging dan banyak lagi.

Kita tentunya tidak bisa membawa komputer desktop pada acara pernikahan, pesta makan malam atau saat kita berolahraga, saat berwisata hingga saat mengantarkan anak di hari pertama sekolah. Tapi ini adalah momen dalam kehidupan yang ingin kita abadikan dan kita bagi bersama teman atau keluarga, saat sedang benar-benar terjadi dan bukan saat kita di depan layar komputer.

Fakta bahwa saat ini lebih banyak orang mengakses Facebook melalui perangkat mobile daripada melalui komputer desktop memperkuat pernyataan ini.

Perusahaan dengan Brand (merek) besar, pelaku pemasaran yang mengharapkan respon instan serta usaha kecil menengah saat ini memanfaatkan Facebook untuk menjangkau konsumen baru maupun lama melalui fitur iklan produk yang dapat diakses melalui perangkat mobile, seperti sponsored stories dan promoted posts yang bisa muncul pada timeline Facebook. Produk iklan mobile Facebook memberikan peluang untuk menjangkau lebih dari 750 juta pengakses Facebook melalui mobile phone dengan cara yang lebih relevan dan terintegrasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com