KOMPAS.com — Kinerja penjualan tablet dengan sistem operasi Windows RT sejauh ini masih mengecewakan. Tablet Surface dari Microsoft, misalnya, menumpuk di gudang dan membuat raksasa software itu harus mengurangi nilai buku sebesar 900 juta dollar AS.
Kekecewaan itu juga dirasakan Asus selaku salah satu rekanan Microsoft yang ikut membuat perangkat Windows RT. "Hasilnya tak begitu menjanjikan," ujar Chairman Asus Jonney Shih pada AllThingsD, mengacu pada masalah yang dihadapi Surface dan tablet Windows RT bikinan Asus sendiri, ViVoTab RT.
Shih menambahkan bahwa para pengguna masih banyak yang memakai aplikasi Windows tradisional. Sistem Operasi Windows RT yang dibuat untuk arsitektur ARM memang tidak bisa menjalankan aplikasi standar Windows. Hal ini merupakan salah satu kelemahan terbesarnya yang membuat Windows RT kurang dilirik.
Kesalahan lain yang dibuat oleh Microsoft, lanjut Shih, adalah menghilangkan tombol "Start" pada Windows 8, yang kemudian terpaksa dimunculkan kembali oleh produsen software yang bersangkutan pada Windows 8.1. "Jujur saja, saya sendiri lebih banyak menghabiskan waktu di tampilan desktop ketimbang Metro," ujar Shih, seperti dikutip oleh PCWorld.
Shih pun mengatakan bahwa pihaknya bakal berkonsentrasi pada perangkat-perangkat Windows 8 -bukan RT- yang berbasis prosesor Intel.
Asus bergabung dengan sejumlah pabrikan komputer lain yang menarik dukungan untuk Windows RT. Sebelumnya, HP dan Toshiba telah menyatakan tak bakal mendukung sistem operasi itu jauh-jauh hari sebelum diluncurkan. Samsung menolak memasarkan tablet Windows RT di Amerika Serikat, dan Lenovo juga telah memutuskan untuk tidak lagi membuat perangkat Windows RT.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.