Seorang sumber mengatakan kepada The Wall Street Journal (WSJ) bahwa FBI sedang mengembangkan program penyadap baru yang dipadu dengan software dari pihak swasta.
Menurut sumber yang juga mantan pejabat keamanan digital AS itu, program terbaru FBI dapat mengaktifkan mikrofon laptop ataupun ponsel Android untuk merekam percakapan.
WSJ telah meminta konfirmasi dari pihak FBI maupun Google, tetapi keduanya enggan berkomentar.
Sumber WSJ menambahkan, FBI akan menggunakan alat penyadap ini untuk kasus kejahatan siber yang terorganisasi, pornografi anak, maupun terorisme.
"FBI mempekerjakan orang yang memiliki kemampuan meretas, dan mereka membeli alat-alat yang mampu melakukan hal ini," tambah sumber itu.
Untuk bisa menggunakan program penyadap ini, FBI membutuhkan surat izin dari pengadilan dan tetap berada di bawah pengawasan pemerintah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.