Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BlackBerry, Dijual atau Patungan?

Kompas.com - 14/08/2013, 07:46 WIB
Aditya Panji

Penulis

KOMPAS.com - BlackBerry sedang berjuang meningkatkan nilai perusahaan setelah debut ponsel dan sistem operasi BlackBerry 10 kurang mendapat respon positif dari pasar. Ada beberapa opsi yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan asal Kanada itu.

Dewan direksi BlackBerry membentuk komite khusus yang akan membahas pilihan terbaik untuk meningkatkan nilai dan skala perusahaan, termasuk menjalin kemitraan, membentuk perusahaan patungan, sampai menjual perusahaan. Ini diharap bisa jadi solusi untuk mencegah kinerja perusahaan yang terus turun.

CEO BlackBerry Thorsten Heins bergabung dengan komite khusus ini bersama dewan direksi lain, seperti Timothy Dattels, Barbara Stymiest, Richard Lynch dan Bert Nordberg. Lembaga finansial JPMorgan Chase & Co akan bertindak sebagai penasehat keuangan BlackBerry.

Namun, CEO Fairfax Financial Holdings, Prem Wasta asal Kanada, selaku pemegang saham terbesar di BlackBerry, memutuskan undur diri dari dewan direksi untuk menghindari konflik kepentingan yang timbul dalam diskusi komite khusus.

"Apa yang BlackBerry lakukan adalah tindakan yang tepat," kata Charlie Wolf, analis dari Needham & Co di New York, AS, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (13/8/2013).

Kabar ini sontak meningkatkan harga saham BlackBerry menjadi 10,78 dollar AS pada penutupan di bursa New York, sekaligus menandai kenaikan harga saham BlackBerry yang terbesar sejak Maret 2013.

Ada beberapa perusahaan teknologi multi-nasional yang mungkin tertarik untuk bermitra atau membeli BlackBerry. Nama-nama yang muncul adalah Lenovo dari China, Samsung asal Korea Selatan, serta Microsoft dan Dell dari AS.

Samsung mengatakan dalam sebuah pernyataan lewat e-mail kepada Bloomberg, bahwa perusahaan "tidak mempertimbangkan untuk mengakuisisi BlackBerry." Dell menolak berkomentar, begitu juga perwakilan Microsoft.

Sementara Lenovo, sejak September 2012 telah menyatakan sedang berburu dan siap mengakuisisi perusahaan pembuat ponsel pintar karena Lenovo ingin serius di bisnis perangkat mobile. CEO Lenovo Yang Yuanqing sempat berkata, pihaknya tertarik meminang BlackBerry.

Opsi jadi perusahaan privat

Pekan ini beredar kabar pula, bahwa BlackBerry mempertimbangkan untuk menjadi perusahaan privat dan angkat kaki dari bursa saham (go private). Seorang sumber anonim mengatakan kepada Reuters, go private akan memberi ruang bagi BlackBerry untuk kembali menyusun strategi dan keluar dari sorotan publik.

BlackBerry dilaporkan telah melakukan diskusi dengan perusahaan ekuitas Silver Lake Partners, yang juga menjadi mitra perusahaan teknologi Dell untuk kembali go private.

Untuk langkah go private ini, BlackBerry diprediksi akan kesulitan mencari pembeli dan mendapatkan dana lantaran perusahaan terus mencatat kerugian yang cukup besar.

Nilai pasar BlackBerry tahun ini merosot menjadi hanya 4,8 miliar dollar AS dari 84 miliar dollar AS pada puncak kejayaan mereka di tahun 2008. Harga saham perusahaan juga terus turun lebih dari 19% sepanjang 2013.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Gonjang-Ganjing BlackBerry

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com