Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs "New York Times" Diretas Lagi

Kompas.com - 28/08/2013, 09:58 WIB
Situs online "New York Times" kembali tidak dapat diakses oleh para pembaca untuk yang kedua kalinya pada bulan ini.

Pihak perusahaan menyebutkan hal ini sebagai "serangan luar yang berniat jahat."

Pada laman Facebook-nya, Times berkata mereka sedang berusaha untuk membenahi gangguan, yang sepertinya dimulai pada pukul 15:00 waktu setempat pada Selasa (27/8/2013) kemarin.

Situs online mereka juga tidak bisa diakses pada tanggal 14 Agustus silam.

Para analis mengatakan, bukti-bukti menunjukkan bahwa penyerangan Selasa kemarin dilakukan oleh sebuah grup yang mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Situs mereka sebagian kembali online tiga jam kemudian, meskipun beberapa pengguna masih mengalami kesulitan.

Selama situs rusak, New York Times menerbitkan artikel baru di laman Facebook serta situs bayangan mereka.

Kepala bagian informasi koran itu, Mark Frons, memperingatkan karyawan New York Times serangan itu dilakukan oleh Angkatan Darat Suriah bagian Elektronik yang mendukung Assad, "atau seseorang yang berusaha untuk menjadi mereka."

Ia mengingatkan para staf untuk "berhati-hati ketika mengirim komunikasi lewat e-mail sampai situasi ini diselesaikan."

Perang siber

Para ahli keamanan mengatakan ada cukup bukti untuk menghubungkan tudingan itu.

"Alamat domain NYTimes.com menunjuk SyrianElectronicArmy.com yang alamat IP-nya berada di Rusia, jadi jelas ini serangan berbahaya," Ken Westin, seorang peneliti keamanan untuk Tripwire, sebuah perusahaan keamanan online kepada BBC.

Dalam sebuah posting terpisah pada Selasa lalu, kelompok ini juga mengklaim bertanggung jawab telah meretas informasi milik Twitter.

Baru-baru ini, Washington Post, CNN, dan Time menjadi sasaran dalam serangan yang dikaitkan dengan pendukung kelompok itu.

"Serangan media tampaknya meningkat dan lebih dari sekadar gangguan yang menjengkelkan, dan jika berhasil akan menempatkan jutaan pengguna situs NYT dalam situasi penuh risiko," kata Westin.

Seperti yang terjadi setelah penyerangan pertama, pesaing mereka yaitu Wall Street Journal menurunkan biaya berbayar dan menawarkan konten gratis untuk semua pengunjung.

Pada bulan Januari, New York Times mengatakan peretas telah berhasil mengakses situs internet dan mencuri kata kunci dari 53 karyawan setelah harian itu menerbitkan laporan tentang kekayaan keluarga China, Wen Jiabao.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com