Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BlackBerry Q10 Diyakini Laris, Ini Pengakuan Penjual

Kompas.com - 30/08/2013, 16:23 WIB
Aditya Panji

Penulis

KOMPAS.com — Keputusan BlackBerry untuk memasarkan terlebih dahulu ponsel Z10 dengan desain layar sentuh penuh, tampaknya telah menjadi bumerang. Ketika Q10 beredar di pasar, ponsel dengan desain papan ketik fisik itu dinilai telah kehilangan momentum.

Beberapa petinggi perusahaan ritel produk elektronik di AS dan Kanada menyatakan bahwa penjualan BlackBerry Q10 lemah. Di Kanada, Q10 baru dipasarkan pada bulan Mei, sedangkan di AS pada bulan Juni.

Chirs Jourdan, pemilik 16 toko Wireless Zone di Midwestern, AS, mengatakan hanya sedikit pelanggan yang mengincar Q10. Atas dasar itu, tokonya hanya memesan beberapa unit Q10 di setiap lokasi. Jourdan pun mengakui tingkat pengembalian produk Q10 ke vendor terbilang tinggi.

"Kami melihat hampir tidak ada permintaan terhadap Q10 dan akhirnya sebagian dikembalikan ke vendor kami," ujarnya seperti dikutip dari The Wall Street Journal, Rabu (28/8/2013).

Hal serupa diungkapkan Jeff Trachsel, Direktur Pemasaran NextWorth, toko yang melayani tukar-tambah perangkat elektronik. Menurutnya, ketika Z10 dan Q10 dipasarkan, tak banyak pelanggan BlackBerry lama yang menukarkan ponsel lamanya dengan produk baru.

"Kami pikir akan ada banyak penggemar BlackBerry yang menunggu untuk upgrade perangkat, tapi tampaknya mereka sudah berpaling," tutur Trachsel.

Juru bicara BlackBerry menolak berkomentar soal penjualan ponsel. Ia hanya menegaskan, perusahaan baru membuat perjanjian dengan beberapa lembaga untuk menggunakan produk BlackBerry, termasuk Univision Communication dan Departemen Pertahanan AS.

Sebelumnya, CEO BlackBerry Thorsten Heins mengatakan, pengguna ponsel BlackBerry cenderung setia dengan ponsel desain papan ketik fisik. Ia meyakini BlackBerry masih "memiliki" pasar untuk ponsel desain papan ketik, dan ia menilai pasar bisa menunggu kedatangan Q10.

The Wall Street Journal melaporkan, baik Z10 maupun Q10 belum bisa berkontribusi banyak untuk penjualan BlackBerry. Beberapa operator seluler di Amerika Serikat dan Kanada mulai memotong harga produk itu.

"Saya pikir kita semua akan berpendapat bahwa Q10 akan menjadi penyelamat, tetapi produk itu malah jatuh dan mati," kata seorang eksekutif dari perusahaan operator seluler Kanada. "Produk itu tidak mendorong angka penjualan yang diharapkan."

Lesunya penjualan BlackBerry 10 tampaknya telah menjadi alasan BlackBerry untuk melakukan langkah strategis. Dewan direksi telah membentuk komite khusus untuk membahas langkah yang akan diambil demi menentukan masa depan dan meningkatkan nilai BlackBerry.

Ada empat langkah yang mungkin akan diambil dewan direksi. Pertama, tidak melakukan langkah strategis apa pun dan melanjutkan rencana awal; kedua, melakukan strategic line yang mungkin bisa bekerja sama dengan perusahaan lain dalam hal lisensi paten dan aplikasi; ketiga, membentuk perusahaan patungan; dan yang keempat adalah menjual perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com