Sebelum kemunculannya, harga iPhone 5C diperkirakan berada 400 dollar AS hingga 500 dollar AS. Kenyataannya, iPhone 5C masih termasuk relatif "mahal" dengan kisaran harga mencapai 549 dollar AS atau Rp 6,2 juta untuk versi 16 GB tanpa kontrak. (Baca: "Berapa Harga iPhone 5S dan 5C?")
Tak hanya pengguna gadget yang kecewa, investor pun kecewa. Investor menilai harga iPhone 5C kelewat mahal. Saham Apple pun tercatat sempat menurun 5 persen sehari setelah peluncuran iPhone 5C dan 5S.
Yang menjadi pertanyaan, mengapa Apple belum atau tidak mau mengeluarkan ponsel dengan harga murah? Padahal pesaingnya, Android, merajai pangsa pasar smartphone global dengan mengandalkan ponsel-ponsel harga menengah hingga murah.
Apple memang tak pernah mengindikasikan bahwa pangsa pasar menengah-bawah adalah salah satu fokusnya. Perusahaan ini menganggap tak perlu mengejar market share.
Apple masih kuat
Mengapa begitu? Jay Yarow dari Business Insider berpendapat bahwa produk iPhone masih kuat dari sisi bisnis dan terus mengalami pertumbuhan hingga 20 persen pada kuartal lalu, kendati menghadapi persaingan dari lawan berat, seperti Samsung Galaxy S4.
iPhone bisa mempertahankan pertumbuhan, lanjut Yarow, karena platform iOS dinilai masih paling menarik di mata pengguna pada umumnya. Sistem operasi ini sederhana, mudah dimengerti, dan memiliki kekuatan dalam hal kualitas dan kuantitas aplikasi.
Apple juga akan mulai membundel aplikasi-aplikasi produktivitas iWork bersama dengan iPhone, sebagai langkah ofensif terhadap Microsoft Office dan Google Docs.
Di samping itu, perusahaan ini menawarkan paket produk lengkap, baik dari segi hardware, software, maupun layanan yang dipercaya memberi nilai lebih untuk iPhone, tak seperti produsen ponsel Android yang tidak memiliki banyak pilihan diferensiasi di luar harga jual produk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.