Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BlackBerry Messenger Vs WhatsApp, Bagus Mana?

Kompas.com - 20/09/2013, 14:18 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com — BlackBerry Messenger (BBM) akan resmi memasuki toko aplikasi Google Play Android dan App Store iOS pada Sabtu (21/9/2013) dan Minggu (22/9/2013) mendatang.

Update: Setelah tertunda satu bulan, BlackBerry akhirnya resmi meluncurkan kembali BBM untuk Android dan iPhone pada Senin (21/10/2013). (Baca: Resmi, BBM untuk Android dan iPhone Suda Bisa Diunduh). Aplikasi resmi BBM lintas platform dapat diunduh dari tautan ini untuk pengguna Android dan tautan ini untuk pengguna iPhone.

Selagi aplikasi tersebut "terjebak" di platform Blackberry yang terus terjerembab di tengah persaingan industri mobile, para pesaing seperti Line, KakaoTalk, dan kawan-kawan terus berkembang di iOS dan Android.

Aplikasi pesan instan terbesar di antara semuanya adalah WhatsApp yang hingga kini diklaim telah memiliki 300 juta pengguna. Dibanding angka tersebut, jumlah pengguna BlackBerry sebesar 60 juta terlihat kecil.

Namun, itu sebelum BBM bermigrasi ke Android dan iOS. Bisakah layanan andalan BlackBerry ini menarik minat pengguna dua platform tersebut?

Dibanding aplikasi-aplikasi sejenis di pasaran, BBM sebenarnya masih memiliki sejumlah keunggulan yang berpotensi membuatnya lebih menarik dibandingkan para pesaingnya, termasuk WhatsApp.

Nah, apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing aplikasi chatting populer tersebut? Berikut ini daftar singkatnya yang ditelaah menurut sejumlah aspek sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari FirstPost dan CrackBerry.

1. Pengiriman pesan. Pengguna BBM tentu akrab dengan notifikasi berbentuk huruf kecil "D" yang menunjukkan bahwa pesan telah terkirim ke perangkat tujuan dan "R" yang berarti pesan telah dibaca oleh pengguna tertuju.

Lantas, bukankah WhatsApp memiliki mekanisme serupa berupa tanda centang? Tidak juga. Tanda centang satu kali pada WhatsApp semata-mata menerangkan bahwa pesan telah terkirim ke server. Sementara tanda centang dua kali menyatakan bahwa pesan telah terkirim ke perangkat tujuan, bukan sudah dibaca oleh penerima.

Informasi mengenai hal tersebut diterangkan dengan gamblang oleh WhatsApp sendiri di situs resminya. Jadi, BBM masih memiliki kelebihan dalam hal kejelasan status pesan terkirim.

Whatsapp
Keterangan tanda centang di Whatsapp

2. Privasi dan cara "mengundang". Disinilah letak salah satu perbedaan mendasar antara WhatsApp dan BBM.

Mekanisme invitation berdasarkan nomor telepon pada WhatsApp sangat mudah digunakan karena pengguna bisa langsung mengirim pesan ke pengguna lain di daftar kontak yang sama-sama menggunakan WhatsApp, tanpa perlu repot mengirim "undangan" dan menunggu persetujuan.

Di sisi lain, kelebihan tersebut sekaligus menjadi kelemahan WhatsApp karena nomor telepon pengguna jadi tersebar ke mana-mana. Siapa pun yang memiliki nomor tersebut bisa mengirim pesan dan mengundang pengguna ke dalam grup tanpa butuh izin.

Pengguna memang bisa memblokir kontak yang tidak diinginkan, tetapi hal ini bisa menimbulkan situasi tidak mengenakkan antar-kedua orang.

BBM—termasuk versi Android dan iPhone—menggunakan mekanisme berbasis PIN dan membutuhkan pengiriman undangan dan otorisasi sebelum pengguna bisa mengirim pesan ke perangkat tujuan.

Hal ini memang membantu melindungi privasi, tapi sayangnya agak merepotkan karena pengguna tak bisa langsung menggunakan nomor telepon yang sudah ada di daftar kontak, tetapi harus mengirim undangan terlebih dahulu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com