Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/09/2013, 16:41 WIB
Penulis Oik Yusuf
|
EditorReza Wahyudi
Hardware pemindai sidik jari di balik tombol Home milik iPhone 5S

KOMPAS.com — Pemindai sidik jari adalah salah satu fitur utama pada iPhone 5S yang diklaim mampu meningkatkan keamanan smartphone andalan baru Apple tersebut.

Namun, fasilitas "pengunci" ponsel itu mungkin tak seaman yang dikira karena sebuah grup hacker (peretas) asal Jerman berhasil menemukan cara untuk membobol pemindai sidik jari iPhone 5S, hanya dalam waktu dua hari setelah peluncurannya di pasaran.

Sebagaimana dilaporkan oleh The Guardian, grup peretas bernama Chaos Computer Club tersebut mengibuli pemindai sidik jari Touch ID iPhone dengan memakai "jari palsu".

Caranya agak rumit. Pertama-tama, mencari sampel "berkualitas tinggi" dari sidik jari yang menjadi "kunci" iPhone. Sampel sidik jari ini bisa diambil dari kaca, tuas pintu, atau permukaan mengilap apa pun yang mampu menampilkan pola sidik jari dengan jelas.

Sampel sidik jari tersebut kemudian diperjelas lagi dengan bubuk grafit sebelum difoto dengan resolusi tinggi, mencapai kisaran 2.400 piksel per inci (PPI). Hasil foto kemudian dicetak laser ke slide plastik proyektor, lantas dilapis dengan lem kayu, dipotong, dan ditempelkan ke jari sungguhan milik sang peretas.

Metode pembongkaran kunci sidik jari tersebut turut didemonstrasikan dalam video, seperti bisa dilihat di bagian akhir tulisan ini.    

Meski relatif sulit dan tidak praktis, metode yang dipublikasikan grup peretas tersebut tetap saja membuktikan bahwa sistem pengaman baru dari Apple ini bisa dijebol.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi pengguna, terutama karena kunci sidik jari bakal turut digunakan oleh Apple dalam mekanisme pengamanan iTunes dan akses ke akun dalam lingkungan perusahaan.

"Ini membuktikan lagi bahwa sidik jari tak cocok dipakai sebagai pengontrol akses dan harus dihindari," ujar seorang anggota Chaos Club bernama "Starbug". "Sidik jari ditinggalkan di banyak tempat dan mudah sekali untuk diambil sampelnya."
 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke