Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Karyawan Umbar "Kebobrokan" Facebook

Kompas.com - 01/10/2013, 13:49 WIB
Restituta Ajeng

Penulis

KOMPAS.com — "Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau". Agaknya pepatah ini pun berlaku ketika kita melihat Facebook dari luar.

Perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini sudah sering disebut sebagai salah satu tempat terbaik untuk bekerja dalam industri teknologi, terutama jika dikaitkan dengan fasilitas-fasilitas menarik yang disediakan bagi para karyawannya. Namun ternyata, Facebook pun bukan perusahaan yang sempurna.

Hal-hal yang tidak menyenangkan tentang bekerja di Facebook dibocorkan langsung oleh para mantan karyawan serta karyawan yang masih aktif bekerja di sana. Mereka menjawab pertanyaan yang ditampilkan di situs tanya-jawab Quora, "Apa hal terburuk tentang bekerja di Facebook?"

Tidak ada privasi

Ruang kerja Facebook terisi penuh dengan barisan meja dan kursi tanpa pembatas atau kubikel. Para karyawan duduk berdampingan sehingga tidak ada privasi dalam bekerja.

Profesionalisme yang kurang

Masalah yang satu ini diungkap oleh salah seorang engineer yang sudah bekerja di Facebook selama 2 tahun. Kebanyakan karyawan di perusahaan lain memasang "dinding pemisah" antara urusan pekerjaan dan urusan pribadi.

Di Facebook, "dinding" itu tidak ada. Facebook justru menganjurkan para karyawannya untuk sering hang-out di luar jam kerja, bersosialisasi, dan bercerita tentang kehidupan mereka satu sama lain.

Tujuannya mungkin baik, untuk mempererat hubungan dan mendorong setiap karyawan menjadi dirinya sendiri di tempat kerja. Namun, hal itu rupanya tidak membuat semua karyawan merasa nyaman.

Diminta melakukan tugas yang tidak semestinya

Hal ini mungkin tidak pernah kita bayangkan. Akan tetapi, ada seorang mantan karyawan Facebook yang mengaku pernah diberikan tugas untuk memisahkan pakaian kotor si bos dan pakaian kotor istrinya.

Bos terlalu terlibat dalam urusan teknis

Sebagai CEO, Mark Zuckerberg dinilai masih terlalu sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis. Dia masih ikut memikirkan produk Facebook yang akan datang, serta sibuk berdiskusi dan memikirkan tugas para engineer. Padahal, menurut karyawannya, lebih baik jika Zuckerberg fokus memikirkan cara untuk menaikkan harga saham Facebook, serta menghadapi para investor dan analis pasar saham saja.

Tidak fokus

Salah seorang mantan karyawan magang di Facebook mengungkapkan kurangnya fokus dalam tim kerja di Facebook. Selama magang di Facebook, dia selalu diingatkan akan betapa penting tugas yang dia kerjakan.

Ketika magang, dia diberi tugas untuk memperbaiki bug yang ada dalam produk yang ditangani oleh timnya. Tetapi, di akhir masa magangnya, dia diberi tahu bahwa timnya memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek tersebut. Dari pengalaman itu, dia melihat kurang jelasnya visi yang dimiliki perusahaan terhadap produk yang mereka kembangkan.

Meskipun ada banyak pengalaman tak enak soal bekerja di Facebook, hal itu tidak mengurangi jumlah orang yang ingin bekerja di perusahaan tersebut. Bagaimanapun, tak ada perusahaan yang sempurna, dan saat ini Facebook masih menjadi salah satu perusahaan yang paling bersinar di Silicon Valley.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com