Tidak ada data pengguna yang berhasil diambil oleh pihak peretas. Namun, mereka berhasil mengubah tampilan dari situs tersebut (deface).
Ada dua pesan yang dituliskan dalam tampilan antarmuka baru ini. Pesan pertama lebih berisikan dukungan grup tersebut terhadap negara Palestina.
Sementara itu, pesan kedua lebih terdengar seperti sebuah ancaman. Lewat pesan kedua ini, KDMS seperti ingin membeberkan bahwa mereka dapat membobol siapa saja.
"Tidak ada keamanan yang benar-benar aman, kami bisa menggapai Anda!" tulis KDMS Team, seperti dikutip dari Venturebeat.
Di bawah pernyataan tersebut, KDMS menaruh sebuah gambar pria tanpa kepala yang mengenakan tuksedo. Gambar tersebut diberi judul "Anonymous Palestine".
Bagaimana cara KDMS mengubah tampilan WhatsApp? Menurut Cnet, sebenarnya tampilan situs WhatsApp sama sekali tidak diutak-atik oleh KDMS. Peretas situs ini ternyata hanya mengubah alamat IP situs WhatsApp dan mengirim pengunjung ke domain yang berisikan pesan-pesan tersebut.
"Situs kami dibajak dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pihak penyerang memindahkan situs kami ke alamat IP yang lain. Kami dapat mengonfirmasikan bahwa tidak ada data pengguna yang hilang atau diambil," kata juru bicara WhatsApp.
Namun, tampaknya KDMS Team tidak akan menyerang situs lain lagi dalam waktu dekat ini. Di akhir pesan, mereka membeberkan kalau mereka akan berhenti meretas.
"Diretas oleh KDMS Team. Sekarang, kami akan berhenti meretas," tutup KDMS Team.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.