Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review: Xperia Z Ultra, Layar Jumbo Performa Jago

Kompas.com - 17/10/2013, 11:14 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Aplikasi terkenal semacam Twitter dan Google Maps bisa beradaptasi dengan baik, namun tampilan beberapa judul lainnya, seperti benchmark dalam screenshot di bagian "Performa" dari artikel ini, menampilkan font dalam ukuran yang relatif kecil dibanding ukuran layar sehingga agak sulit dibaca. Situ web versi mobile dari sejumlah situs -termasuk Kompas Tekno- pun bisa terlhat seperti "melar" karena efek scaling tadi.

Ketika dipakai bermain game atau menonton video, Layar Xperia Z Ultra mampu memukau penggunanya. Selain karena ukurannya, teknologi Triluminos yang diterapkan Sony pada ponsel ini benar-benar mampu menghasilkan tampilan berkualitas tinggi, dipandang dari sudut manapun.

Layar Sony Xperia Z Ultra memiliki kualitas tampilan sangat baik
Secara subyektif, display Xperia Z Ultra bisa dikatakan sedikit lebih baik dibandingkan Xperia Z. Kontrasnya tinggi, menampilkan warna hitam dengan sangat pekat. Warna-warna pun cemerlang tanpa mengalami oversaturation seperti yang terjadi pada beberapa jenis display AMOLED.

Software

Xperia Z Ultra datang dengan sistem operasi Android 4.2.2 dalam balutan user interface khas Sony. Secara default terdapat lima buah homescreen yang tak terlalu disesaki berbagai macam service atau aplikasi ekstra.  Dalam hal ini, yang disertakan termasuk player musik Sony Walkman dan layanan toko konten Sony Select.

oik yusuf/ kompas.com
Tampilan antar muka Sony Xperia Z Ultra
Sony menyediakan sejumlah opsi tambahan kustomisasi homescreen di samping shortcut widget dan aplikasi, yaitu pilihan wallpaper dan themes yang bisa diakses langsung dari layar home dengan melakukan zoom out.

Tampilan menu utama aplikasi bisa diorganisasikan lewat sejumlah pilihan yang bisa diakses dengan menggeser layar ke kiri sehingga memunculkan sidebar tambahan. Menghapus aplikasi juga bisa dilakukan dari sini.

oik yusuf/ kompas.com
Layar lockscreen Sony Xperia Z Ultra
Sebagaimana ponsel lain dengan OS Android 4.2 ke atas, lockscreen pada Xperia Z Ultra pun menyediakan akses langsung ke aplikasi kamera dan bisa diimbuhi beberapa macam widget. Pilihannya cukup beragam, mencakup e-mail, kalender, dan Google Now.

Tambahan lain yang cukup menarik untuk soal multi-tasking adalah kemampuan menampilkan lebih dari satu window aplikasi sekaligus dalam satu layar. Ukuran window dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Bisa memenuhi setengah layar, seperempatnya, atau hanya menempati sudut kecil saja.

oik yusuf/ kompas.com Bebrapa window aplikasi tertentu bisa dibuka secara bersamaan dalam satu layar
Akan tetapi, seperti pada ponsel lain yang menerapkan konsep serupa, hanya beberapa aplikasi kecil saja yang bisa ditampilkan dalam mode ini, seperti kalkulator, timer, dan browser. Mereka bisa diakses dari kolom bagian bawah di dalam menu multi-tasking.

Masih soal layar, layaknya phablet, pengguna bisa menggambar dan menulis dengan tangan di layar Xperia Z Ultra. Tak ada perangkat khusus semacam stylus yang disertakan, tapi Sony mengklaim bahwa pengguna bisa memakai pulpen atau pensil biasa untuk menggambar di layar ponsel ini.

Dalam praktiknya, hal tersebut ternyata relatif sulit dilakukan. Untuk beberapa jenis alat tulis, Xperia Z Ultra kesulitan mendeteksi input. Layar pun rawan tergores ujung pena yang tajam meski sudah dilapis Gorilla Glass.

oik yusuf/ kompas.com
Sony Xperia Z Ultra mendukung penggunaan berbagai macam alat tulis sebagai stylus. Sayang kemampuannya terbatas
Salah satu yang bekerja paling baik di atas layar Xperia Z Ultra adalah sebuah pensil 2B. Meski bisa dipakai untuk mencorat-coret dengan lancar, Xperia Z Ultra tidak memiliki kemampuan pressure sensitive seperti perangkat sejenis yang dilengkapi stylus. Alhasil, ponsel ini kurang cocok untuk dipakai menggambar dengan "serius".

Performa

Ponsel lain mungkin ada yang ukurannya menyaingi Xperia Z Ultra, tapi perangkat ini menunjukkan kelas tersendiri sebagai perangkat high-end versi "jumbo" yang menjadi andalan pembuatnya.

Di balik fisiknya yang elegan, minimalis dan dibuat dengan indah itu, Xperia Z Ultra menyimpan tenaga buas. Dapur pacu perangkat ini diperkuat prosesor Snapdragon 800 berkecepatan 2,3 GHz yang tak lain merupakan salah satu prosesor mobile berbasis ARM terkencang yang ada sekarang.

oik yusuf/ kompas.com
Hasil benchmark AnTuTu, Quadrant, dan 3D Mark Sony Xperia Z Ultra tergolong sangat tinggi
Hasilnya bisa dilihat dalam bentuk angka-angka fantastis di berbagai benchmark yang mendudukkan Xperia Z Ultra di urutan teratas. Kinerjanya melewati sang kakak, Xperia Z, apalagi kalau dibandingkan dengan para jagoan tua dari generasi terdahulu.

Besarnya kekuatan Xperia Z Ultra tersalur pada pengalaman memakainya yang bebas lag, meski ponsel ini terasa sedikit panas ketiga menjalankan aplikasi kelas berat, seperti game dengan grafis kompleks.

Performa mumpuni tak lantas membuat Xperia Z Ultra jadi boros daya. Berdasarkan pengalaman Kompas Tekno, baterai 3.000 mAh milik perangkat ini ternyata bisa bertahan lebih dari seharian tanpa terhubung ke charger.

Untuk memperpanjang umur baterai Xperia Z Ultra, Sony turut menyediakan sebuah mode khusus bernama "Stamina Mode", di mana perangkat ini akan mematikan  koneksi data dari jaringan seluler dan wifi ketika ponsel dalam keadaan Sleep.

Download dan upload yang sedang dilakukan akan diselesaikan dulu sebelum memutus koneksi data dalam Stamina Mode. Pengguna pun masih bisa menerima panggilan dan SMS, serta mendengar musik.

oik yusuf/ kompas.com Sony Xperia Z Ultra menyediakan beberapa opsi mode untuk menghemat baterai
Perkiraan waktu hidup baterai pada gambar di atas terlalu optimis, tapi, pada kenyataannya, manfaat "Stamina Mode" memang lumayan terasa. Dalam mode ini, Xperia Z Ultra mampu bertahan hingga sekitar dua hari tanpa charger.

Sisi negatifnya, ponsel hanya akan mengambil data dari koneksi seluler dan WiFi begitu "dibangunkan" dari kondisi Sleep. Ini berarti notifikasi dari media sosial dan update aplikasi bisa datang bertubi-tubi karena sebelumnya tidak diteruskan ke ponsel.

Ingin lebih hemat lagi? Ada pilihan "Low Battery Mode" yang akan menekan penggunaan daya lebih jauh dengan mematikan beberapa fungsi non-vital.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com