Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Onno Purbo Pamer OpenBTS di Forum Internet Dunia

Kompas.com - 22/10/2013, 13:36 WIB
Aditya Panji

Penulis

BALI, KOMPAS.com - Acara Internet Governance Forum (IGF) 2013 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Selasa (22/10/2013), dimanfaatkan praktisi telekomunikasi Onno W. Purbo untuk memamerkan perangkat OpenBTS.

Seperti dilaporkan wartawan KompasTekno Aditya Panji, di stan pemeran milik ICT Watch, Onno menjelaskan kepada pengunjung tentang cara memprogram dan mengoperasikan OpenBTS. Dalam kesempatan ini, Onno memanfaatkan frekuensi radio 900MHz di channel 50.

"OpenBTS adalah sebuah teknologi alternatif untuk membangun Base Transceiver Station (BTS) sendiri untuk telekomunikasi GSM berbasis software open source," jelas Onno.

Ponsel atau tablet yang menggunakan kartu SIM bisa terhubung ke OpenBTS ini. Mereka dapat mengirim pesan, melakukan panggilan telepon, dan terkoneksi dengan internet GPRS, tanpa menggunakan jaringan operator seluler komersial, alias gratis.

Proyek OpenBTS ini mulai dijalankan oleh Harvind Samra dan David A. Burgess. Di Indonesia, Onno mengimplementasikan dan mengembangkan teknologi ini bersama para praktisi dan lembaga swadaya masyarakat di bidang telekomunikasi.

OpenBTS memungkinkan implementasi open source pada jaringan GSM dan membuka peluang bagi masyarakat di daerah pedesaan agar tidak tergantung pada operator selular yang jaringannya tak  merambah wilayah terpencil.

"Membangun OpenBTS ini ibarat membangun operator seluler sendiri. Hanya saja, biayanya lebih terjangkau dan jangkauan dan kapasitas sinyalnya sangat terbatas," ujar Onno.

Hardware

Ada beberapa alat dasar yang dibutuhkan untuk membangun OpenBTS, yaitu seperangkat komputer pribadi bersistem operasi Linux. Sistem operasi lain, seperti Windows atau Mac tidak bisa digunakan untuk menjalankan OpenBTS.

Untuk OpenBTS versi minimal, dibutuhkan hardware untuk memancarkan sinyal radio bernama Universal Sofware Radio Peripheral (USRP) dan dua jenis antena, yakni antena transmitter dan receiver.

USRP inilah yang menggantikan peran pemancar pada Base Transceiver Station (BTS) operator seluler komersial. Semuanya terkoneksi lewat port USB komputer. USRP versi minimal bisa didapatkan dengan harga Rp 15 juta sampai Rp 20 juta.

Software

Setelah hardware, kini saatnya memasuki software. Semua software yang digunakan untuk mengoperasikan OpenBTS ini bisa diunduh secara gratis, dan semuanya merupakan software bersifat open source (terbuka).

Gunakan software GNU Radio, untuk mengendalikan USRP. Kemudian software OpenBTS, untuk mengontrol operasi BTS. Dan juga ada software sentral telepon bernama Asterisk. Cara-cara memprogramnya telah dipaparkan oleh Onno di halaman Wiki miliknya.

Protokol yang digunakan oleh sentral telepon Asterisk adalah Session Initiation Protocol (SIP). Protokol macam ini juga dipakai oleh operator seluler komersial seperti Indosat, Telkomsel, XL, Axis, dan lain-lain.

Logika berpikir hardware USRP

Onno menjelaskan, logika berpikir USRP dalam OpenBTS ini kira-kira seperti sound card pada komputer. Sebuah sound card harus diprogram agar mengeluarkan sinyal audio

Nah, begitu juga dengan USRP yang diprogram agar mengeluarkan sinyal radio. USRP ini bisa diatur untuk mengeluarkan sinyal AM, FM, ataupun sinyal TV. Semua sinyal itu diprogram melalui software. Inilah yang menyebabkan OpenBTS bisa dirakit dengan harga yang murah karena pemancarnya diatur lewat software. Jika pemancarnya berupa hardware pasti membutuhkan biaya miliaran rupiah.

Jangkauan OpenBTS versi minimal ini hanya 5 sampai 10 meter saja. Karena, konsumsi listriknya hanya 100 miliwatt. Jika power amplifier diganti energinya menjadi 10 watt, seharga 120 juta rupiah (belum termasuk ongkos kirim), jangkauannya bisa lebih dari 5 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com