Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan iPhone Meroket, Laba Apple Menipis

Kompas.com - 29/10/2013, 07:55 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
KOMPAS.com - Apple, Senin (28/10/2013), melaporkan telah meraup miliar dollar AS dari lonjakan penjualan iPhone. Namun, tingginya biaya pembuatan beragam produk baru Apple telah "meremas" keuntungan yang didapat.

"Kami senang untuk melaporkan catatan pendapatan kuartal keempat (tahun buku keuangan), termasuk penjualan 34 juta iPhone," kata Chief Executive Apple Tim Cook dalam rilisnya. Namun biaya yang tinggi, membuat keuntungan 7,5 miliar dollar AS dari penjualan iPhone terasa seperti desisan saja.

Sepanjang tahun fiskal ini, Apple mencatatkan laba bersih tahunan 37 miliar dollar AS. Angka itu tetap mengesankan, tapi tercatat sebagai penurunan pertama pendapatan dalam 11 tahun terakhir.

Laba kuartalan Apple turun 8,6 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, meski tetap melampaui perkiraan para analis. Keuntungan itu datang dari pendapatan senilai 37,5 miliar dollar AS pada kuartal yang berakhir 28 September 2013, yang naik empat persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

33,8 juta iPhone

Apple, perusahaan berbasis di California, Amerika serikat ini melaporkan pula telah menjual 33,8 juta iPhone, sebagai rekor baru untuk penjualan di kuartal yang berakhir pada September. Sementera penjualan iPad, menurut Apple tercatat naik tipis menjadi 14,1 juta dari angka 14 juta pada kuartal yang sama tahun lalu.

Semula Apple menargetkan kuartal keempat pada tahun fiskal ini merupakan momentum untuk lebih mempromosikan iPad, menyusul langkah Apple meluncurkan iPad Air pada pekan lalu dan peningkatan penjualan iPad Mini menjelang musim liburan Natal.

Versi baru iPad akan dilepas ke pasar mulai 1 November 2013 di lebih dari 40 pasar di seluruh dunia. Untuk pertama kalinya, China akan menjadi negara yang bakal mendapatkan iPad terbaru pada hari peluncuran. "Saya pikir itu akan menjadi Natal bagi iPad," kata Cook.

Pada pekan lalu, Apple juga memamerkan penyempurnaan pada notebook dan komputer dekstop mereka, bersamaan dengan rilis perangkat lunak bebas sebagai "pemanis". Dalam laporannya, Apple melaporkan telah menjual 4,6 juta Mac, turun dari angka penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 4,9 juta Mac.

"Kami sangat bergembira menyambut liburan dengan produk baru kami, iPhone 5c dan iPhone 5s, iOS 7, Ipad Mini baru dengan Retina Display, iPad Air yang ringan dan sangat tipis, MacBook Pro baru, Mac Pro yang radikal , OS X Mavericks, serta iWork generasi berikutnya dan aplikasi iLife untuk OS X dan iOS," papar Cook.

Beda Steve Jobs dan Tim Cook

Pada saat yang sama, Dewan Direktur Apple juga mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar 3,05 dollar AS per saham biasa. "Kami menghasilkan 9,9 miliar dollar AS arus kas operasional dan mendapat tambahan (keuntungan) 7,8 miliar dollar AS dari pemegang saham melalui deviden dan pembelian kembali saham selama kuartal (yang berakhir pada) September, membawa pembayaran kumulatif di program pengembalian modal kami senilai 36 miliar dollar AS," kata Direktur Keuangan Apple Peter Oppenheimer.

Harga saham Apple di bursa saham Amerika ditutup seharga 529,88 dollar AS atau setara Rp 5,8 juta per lembar. Perhitungan kotor Apple menyebutkan margin keuntungan yang mereka dapatkan adalah 37 persen, turun dibandingkan margin laba kotor mereka tahun lalu di kisaran 40 persen.

Menurut Apple, menyempitnya margin keuntungan itu antara lain disebabkan oleh mahalnya biaya komponen iPad dan beberapa komponen baru komputer Mac. Untuk kuartal yang sekarang berjlan, Apple berharap masih bisa mendapatkan margin keuntungan kotor di kisaran 36,5 sampai 37,5 persen.

"Ketika (Steve) Jobs fokus seperti laser pada keuntungan, Cook difokuskan seperti laser pada pendapatan, " kata analis independen Silicon Valley Rob Enderle. "Masalahnya adalah bahwa perdagangan saham Apple pada model Jobs dan margin keuntungannya secara perlahan runtuh."

Cook menjelaskan kepada analis bahwa bertentangan dengan spekulasi para analis dan berita, Apple membuat iPhone 5C bukan untuk memasok model murah ke negara berkembang. "Jika Anda melihat garis iPhone, kami menjual iPhone 4S sebagai tawaran masuk rumah kita, 5C sebagai tawaran bagi kelas menengah, dan kemudian ada 5S," ujar dia.

Sebagai sebuah penanda, penjualan iPhone di China dilaporkan naik sekitar 25 persen pada kuartal terakhir. "(Dan) kami masih ingin lebih baik lagi," kata dia. Karenanya, mereka pun masih terus memperluas jangkauan ke bagian yang lebih luas di daratan China.

"Apple masih mengungguli sebagian besar perusahaan di pasar," aku Endlerle.
"Ini bukan perbedaan antara kegagalan dan keberhasilan tapi perbedaan antara menjadi seorang superstar sekaligus perusahaan yang baik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com