Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review Xperia Z1: Megapiksel Besar, Performa Gahar

Kompas.com - 04/11/2013, 09:58 WIB
Deliusno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sony tampak sangat agresif bermain di pasar smartphone high-end di tahun 2013 ini. Bagaimana tidak, hanya dalam hitungan beberapa bulan saja, perusahaan asal Jepang ini sudah merilis tiga ponsel pintar kelas atas.

Di awal-awal tahun 2013, Sony mempertaruhkan nama besarnya dalam medan perang industri ponsel Android melalui produk Xperia Z. Tidak berhenti sampai di sini, Sony meluncurkan Xperia Z berukuran lebih besar Xperia Z1 dan menjelang akhir tahun, Sony merilis seri penerus Z, yaitu Xperia Z1.

Secara sepintar, konsumen sebenarnya akan cukup sulit untuk membedakan Xperia Z1 dan Xperia Z. Padahal, ada beberapa perbedaan yang cukup mencolok di perangkat ini.

Selain itu, dari segi fitur pun, Sony menambahkan beberapa hal baru yang lebih keren. Salah satu contohnya, kamera 20,7 megapiksel, yang dijamin dapat membuat penggunanya dapat mengambil foto dan video lebih baik, dibandingkan seri pendahulunya.

KompasTekno berkesempatan untuk menguji perangkat ini. Apa saja yang membedakan antara Xperia Z1 dengan seri sebelumnya? Bagaimana dengan performanya? Pastikan Anda menyimak ulasan ini hingga selesai.

Desain

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Xperia Z1 dan Xperia Z tampak memiliki desain tubuh yang sama. Buktinya, pada saat KompasTekno memegang produk ini selama beberapa minggu, banyak yang menyangka bahwa produk tersebut adalah Xperia Z.

Padahal, ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Perbedaan pertama terlihat di rangka atau "tulang" dari tubuh ini. Xperia Z1 menggunakan rangka dengan bahan dari aluminium, membuat tampak lebih kokoh dibandingkan pendahulunya. Sementara, Xperia Z menggunakan bahan plastik yang ditutupi kaca, sama seperti bagian belakangnya.

KOMPAS.com/Oik
Xperia Z1 bagian depan dan belakang
Selain itu, Sony sudah tidak menutup bagian port 3,5 mm, membiarkannya terbuka. Uniknya, meskipun terbuka, pada saat KompasTekno menyelupkannya ke dalam air, Xperia Z1 masih dapat berfungsi dengan baik. Namun, bagian lain seperti port microSIM dan microUSB masih ditutup rapat agar terlindung dari air dan debu.

Sekadar informasi, Sony menutup rapat setiap port yang ada di Xperia Z, termasuk port audio 3,4 mm, dengan tujuan melindungi bagian tersebut dari air.

KOMPAS.com/Oik
Port audio 3,5mm yang terletak di bagian atas tidak ditutup oleh Sony
Perbedaan lain antara Xperia Z1 dengan Xperia Z terlihat di sudut-sudutnya. Xperia Z1 terlihat lebih membulat dibandingkan sang kakak.

Di luar perbedaan-perbedaan tersebut, Xperia Z dan Xperia Z1 sama-sama memiliki tubuh yang bongsor. Memegang dengan dua tangan dan bernavigasi dengan dua ibu jari adalah cara tepat mengkesplorasi Xperia Z1.

Panel belakang Xperia Z1 terbuat dari material kaca antipecah dan antigores yang membuatnya tampak elegan. Sayangnya, material kaca tersebut tampak tidak sekuat di Xperia Z. Selama beberapa minggu pemakaian, timbul beberapa lecet atau goresan kecil di bagian tertentu pada panel belakang ini.

Untungya, Sony sudah melindungi bagian ini dengan selembar antigores tipis. Namun, tidak disarankan untuk mencabut antigores tersebut dan menggantinya dengan yang lain karena menurut pengalaman, logo Sony yang ada di bagian belakang juga bisa ikut tercabut.

Salah satu kelemahan lainnya, material kaca ini mudah meninggalkan bekas jari, apalagi ketika jari dalam keadaan berkeringat.

Ada tiga tombol fisik di Xperia Z1. Pertama, tombol daya yang tampil mencolok dengan warna perak. KompasTekno menyukai letak dari tombol tersebut, yaitu di samping kanan, sedikit di bagian tengah atas. Peletakkan tombol tersebut memudahkan pengguna untuk menyalakan perangkat dengan satu tangan.

Tombol lainnya adalah untuk mengatur volume. Tombol terakhir merupakan sebuah peningkatan baru di produk yang satu ini, yaitu tombol shutter untuk kamera. Ya, Anda tidak perlu menekan layar lagi untuk mengambil gambar. Cukup dengan tombol shutter ini saja. Kedua tombol ini juga berada di samping kanan.

KOMPAS.com/Oik
Pada bagian kanan, terdapat port microSIM, tombol power, tombol volume, dan shutter.
KOMPAS.com/Oik
Bagian kiri terdapat port USB dan microSD

Sama dengan saudara tuanya, Xperia Z1 didesain tahan air dan debu. Ia menyandang sertifikat IP58, sebuah standar ketahanan internasional. Anda bisa mengajak ponsel ini menyelam di kedalaman 1 meter selama 30 menit.

Namun, Anda tidak akan bisa mengoperasikan ponsel ini di bawah air. Meski menyala, layar tidak akan bereaksi apa-apa jika disentuh. Tentu saja, Anda tidak dapat menerima panggilan di bawah air. Lagipula, siapa yang mau menerima panggilan telepon saat berada di bawah air?

Jika Anda ingin mengambil foto di bawah air, silahkan gunakan tombol shutter yang ada di sisi kanan bawah.

Deliusno/KOMPAS.com
Sony Xperia Z1.
Salah satu kelemahan dari perangkat ini terletak di bagian port microSIM. Untuk meletakkan kartu SIM ke dalam perangkat, Sony menyediakan semacam "rumah" atau nampan untuk kartu SIM. Nah, tempat menaruh kartu ini ternyata sangat tipis, yang berarti sangat mudah untuk patah. Namun, sangat jarang seseorang mengganti kartu SIM, sehingga masalah seperti ini bisa diabaikan.

KOMPAS.com/Oik

Layar

Xperia Z1 menggunakan bentang layar yang sama dengan Z1, yaitu 5 inci. Resolusi yang didukungnya adalan Full HD 1080 p dengan tingkat kerapatan 441 pixel per inch.

Jenis panel layar Xperia Z1 adalah Triluminos yang didukung oleh teknologi X-Reality for Mobile. Mungkin, nama Triluminos sudah tidak begitu asing di telinga Anda. Ya, layar ini digunakan untuk beberapa seri TV layar datar milik Sony. Panel tersebut juga digunakan di Xperia Z Ultra.

Teknologi X-Reality sendiri digunakan untuk mempertajam gambar pada foto maupun video.

Dengan kombinasi di antara keduanya, Sony mengklaim bahwa panel layar ini mampu menghasilkan warna yang lebih banyak. Hal tersebut tersebukti, layar dari perangkat tersebut mampu memproduksi gambar dengan warna yang sangat kaya.

Berdasarkan pengalaman, layar Xperia Z1 memberi pengalaman kurang baik ketika dipandang dari sudut berbeda. Warna dan kecerahan terlihat bagus ketika mata Anda memandang lurus sejajar dengan layar. Nah, jika mata Anda bergeser sedikit ke atas-bawah atau samping kiri-kanan, kualitas warna dan kecerahan akan menurun.

Secara subyektif, layar Xperia Z1 bisa dikatakan sedikit lebih baik dibandingkan Xperia Z. Kontrasnya tinggi, menampilkan warna hitam dengan sangat pekat. Warna-warna pun cemerlang tanpa mengalami oversaturation seperti yang terjadi pada beberapa jenis layar AMOLED.

Layar ini sangat nyaman saat digunakan untuk bermain game maupun menonton video.

Software

KOMPAS.com/Deliusno
Tampilan default Home Xperia Z1
Xperia Z1 berjalan di sistem operasi Android 4.2.2 Jelly Bean. Tampilan dari sistem operasi ini dipercantik dengan tampilan antarmuka khas Sony. Secara default, terdapat lima buah homescreen yang berisikan aplikasi-aplikasi dari Sony. Pengguna tentunya dapat mengatur sendiri susunan aplikasi-aplikasi tersebut di layar ini.

Jika pengguna menahan jari di layar bagian Home, maka akan muncul beberapa pilihan yang membuat pengguna dapat menambah widget, ikon aplikasi, mengganti wallpaper, dan juga menganti theme.

Tampilan menu utama aplikasi bisa diorganisasikan lewat sejumlah pilihan yang bisa diakses dengan menggeser layar ke kiri sehingga memunculkan sidebar tambahan. Menghapus aplikasi juga bisa dilakukan dari sini.

KOMPAS.com/Deliusno
Tampilan Xperia Z1
Sebagaimana ponsel lain dengan OS Android 4.2 ke atas, lockscreen pada Xperia Z Ultra pun menyediakan akses langsung ke aplikasi kamera dan bisa diimbuhi beberapa macam widget. Pilihannya cukup beragam, mencakup e-mail, kalender, dan Google Now.

Satu-satunya kekurangan dari sisi software adalah tampilannya yang tidak jauh berubah dari Xperia Z.

Performa

Performa Xperia Z1 terasa gegas dan tak ada lag, karena ditopang oleh prosesor quad-core Qualcomm Snapdragon MSM8974 Snapdragon 800 berkecepatan 2,2 GHz dan RAM 2 GB. Dua komponen inilah yang berperan besar menjamin kelancaran navigasi. Demikian juga ketika eksekusi aplikasi dilakukan. Untuk sekadar membuka tutup atau berpindah aplikasi sangatlah cepat.

KompasTekno menguji perfoma Xperia Z1 dengan aplikasi penguji kinerja Antutu. Hasilnya, perangkat ini mampu mencapai angka 34.180, di atas HTC One dan Samsung Galaxy S4.

Masih sama dengan Xperia Z Ultra, ketika menjalankan aplikasi kelas berat, seperti game dengan grafis kompleks, Xperia Z1 terasa agak panas.

Salah satu kelebihan produk ini ada di sisi baterai. Perangkat ini menggunakan baterai yang sama dengan Xperia Z, yaitu 3.000 mAh. Baterai tersebut dapat membuatnya bertahan satu hari penuh tanpa terhubung ke charger.

Untuk memperpanjang umur baterai, Sony turut menyediakan sebuah mode yang dinamakan "Stamina Mode", di mana perangkat ini akan mematikan koneksi data dari jaringan seluler dan WiFi ketika ponsel dalam keadaan Sleep. Meski begitu, pengguna pun masih bisa menerima panggilan dan SMS, serta mendengar musik.

Pengguna pun masih bisa mengatur aplikasi apa saja yang tetap dapat mengakses jaringan seluler dan WiFi ketika mode tersebut dinyalakan. Sebagai contoh, KompasTekno mengizinkan aplikasi WhatsApp untuk tetap terhubung ke jaringan seluler. Dengan cara ini, setiap pesan pasti langsung masuk, tanpa harus menunggu ponsel "dibangunkan" dari kondisi Sleep.

Menurut pengalaman KompasTekno saat menggunakan mode ini, Xperia Z1 dapat berjalan sekitar dua hari tanpa terhubung ke charger.

Ingin lebih hemat lagi? Ada pilihan "Low Battery Mode" yang akan menekan penggunaan daya lebih jauh dengan mematikan beberapa fungsi non-vital.

Kamera

Sony meng-update habis-habisan kamera di seri ponsel terbarunya ini. Sony menyematkan sensor Exmor RS 1/2.3 inci, salah satu yang terbesar di jajaran kamera ponsel. Resolusinya sebesar 20,7 megapiksel, dilengkapi dengan lensa buatan Sony, G Lens f/2.0 dan chip proses gambar BIONZ.

Secara default, kamera akan diatur pada resolusi gambar 8 megapiksel. Anda bisa mengubahnya menjadi 20,7 megapiksel di bagian Setting mode manual.

KOMPAS.com/Deliusno
Setting kamera Xperia Z1
KOMPAS.com/Deliusno
Pilihan mode kamera Xperia Z1
Secara garis besar, kamera Xperia Z1 dapat menghasilkan gambar yang sangat baik. Namun, post-process kamera ponsel ini terasa agak sedikit berlebihan. Tingkat kontras dan detail terlihat diatur terlalu tinggi oleh Sony.

Jika diperhatikan secara saksama, di tepi atau ujung tiap objek gambar akan terlihat sedikit artefak. Algoritma pengurangan noise milik Sony yang menghasilkan beberapa blok warna dan proses penajaman yang akhirnya membuat bagian tepi objek terlihat seperti itu. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah yang terlalu berarti karena foto yang dihasilkan masih sangat baik.

Menariknya, ponsel dari Sony Xperia Z1 ini dapat mengambil gambar dengan baik dalam kondisi minim cahaya.

Berbicara masalah software, Sony menghadirkan berbagai hal menarik. Salah satunya adalah AR Effect. Melalui fitur ini, Anda bisa menambahkan beberapa animasi berbasis augmented reality ke dalam foto. Ada beberapa pilihan animasi menarik, seperti dinosaurus, peri-peri hutan, dan suasana dalam air.

Ada juga fitur yang disebut sebagai Timeshift. Menggunakan fitur ini, Anda dapat mengambil 30 foto sebelum tombol shutter ditekan dan 30 foto setelah ditekan.

Terdapat fitur lain yang disebut Social Live, yang mengizinkan Anda untuk stream up video yang diambil melalui perangkat ini langsung ke akun Facebook dengan durasi hingga 10 menit.

Berikut hasil foto yang diambil dari ponsel ini:

KOMPAS.com/Deliusno Mode auto @ 8 megapiksel
KOMPAS.com/Deliusno Mode auto @ 20,7 megapiksel
KOMPAS.com/Deliusno Indoor low light
KOMPAS.com/Deliusno Outdoor mode auto low light
KOMPAS.com/Deliusno Efek AR
Kesimpulan

Sony Xperia Z1 dapat dikatakan "saudara kembar" dari Xperia Z, tetapi dengan beberapa penambahan. Dengan ukuran layar 5 inci, ia sangat nyaman digunakan untuk kegiatan entertainment, seperti menonton video dan bermain game. Kegiatan berselancar di dunia maya dan membaca dokumen pekerjaan pun bisa dilakukan dengan nyaman di perangkat tersebut. Meski begitu, untuk pengoperasian dengan satu tangan sedikit sulit dilakukan karena tubuhnya yang bongsor.

Baterainya yang berukuran 3.000mAh dapat menopang kehidupan ponsel ini selama satu hari penuh. Jika ingin lebih lama lagi, Anda bisa mengaktifkan mode Stamina yang bisa membuatnya hidup selama kurang lebih 2 hari.

Secara performa, perangkat ini terasa sangat gegas. Bermain game, menonton video 1080p, browsing internet, dan membuka atau berpindah aplikasi terasa sangat mulus, tanpa adanya lag. Wajar saja karena Xperia Z1 merupakan salah satu perangkat yang dilengkapi dengan hardware terbaik saat ini.

Kameranya sendiri cukup mumpuni. Dengan sensor gambar 20,7 megapiksel, perangkat ini mampu mengambil gambar dengan sangat baik di luar ruangan dan dalam kondisi minim cahaya.

Sony sendiri telah merilis Xperia Z1 dengan harga Rp 8,5 juta ke pasaran Indonesia.

Spesifikasi Xperia Z1:
- Ukuran layar: 5 inci (1920x1080), kepadatan pixel 441ppi.
- Tipe layar: LCD TFT, dengan teknologi Triluminos
- Prosesor: Qualcomm Snapdragon 800, quad-core 2,2GHz. GPU Adreno 330
- RAM: 2GB
- Storage internal: 16GB
- Ekspansi storage: micro-SD hingga 64GB
- Dimensi fisik: 144 x 74 x 8,5 mm
- Bobot: 170 gram
- Konektivitas: GSM, HSDPA, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, DLNA, LTE , Bluetooth 4.0, NFC, micro-USB.
- Kamera: 20,7 megapixel, 2 megapixel (depan)
- Kapasitas baterai: 3000 mAh
- Pilihan warna: hitam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com