"Bisnis kami tidak tergantung pada pengumpulan data pribadi. Kami tidak memiliki kepentingan dalam mengumpulkan informasi pribadi tentang pelanggan kami. Kami melindungi percakapan pribadi dengan menyediakan enkripsi end-to-end di layanan iMessage dan FaceTime. Kami tidak menyimpan data lokasi, pencarian Maps, atau permintaan Siri dalam bentuk yang dapat diidentifikasi."
Pernyataan ini muncul setelah ada tuduhan bahwa National Security Agency (NSA) Amerika Serikat melakukan aksi mata-mata. Tuduhan ini dilontarkan oleh mantan karyawan NSA, Edward Snowden, dan mendorong ketidakpercayaan publik terhadap perusahaan teknologi.
Dari 1 Januari hingga 30 Juni 2013, Apple mengaku telah menerima sekitar 1.000 sampai 2.000 permintaan informasi dari badan-badan penegak hukum AS, yang mencakup 2.000 sampai 3.000 akun Apple yang berbeda.
Apple tak menggubris permintaan pemerintah AS tersebut karena mereka memang tak memiliki data yang diinginkan.
Pemerintah AS disinyalir memiliki akses ke server perusahaan teknologi untuk memata-matai perangkat telekomunikasi dan layanan internet.
Sementara itu, perusahaan teknologi di AS berusaha meyakinkan publik bahwa mereka tidak terlibat dalam upaya mata-mata pemerintah AS.
Sebelumnya, sejumlah perusahaan teknologi ternama asal AS, termasuk Google, Apple, Microsoft, Yahoo, Facebook, dan AOL, meminta Komite Kehakiman Senat AS untuk mereformasi praktik penyadapan yang dilakukan pemerintah, termasuk NSA. Senat juga diminta melakukan pengawasan tambahan dan meningkatkan transparansi atas program mata-mata tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.