Mantan CEO BlackBerry Dapat Rp 250 Miliar

Menurut kontrak kerja yang diteken pada April 2013, Heins akan mendapat pesangon senilai 56 juta dollar AS jika ia diberhentikan menyusul penjualan perusahaan.

Namun, BlackBerry membatalkan rencananya menjual perusahaan dan meminta Heins untuk mundur. Jika kondisinya seperti ini, menurut kontrak kerja, pria berkebangsaan Jerman itu akan menerima pesangon lebih kecil, yakni 22 juta dollar AS atau Rp 250 miliar.

Perjanjian ini dibuat saat harga saham BlackBerry berada di level 14,45 dollar AS per lembar saham pada 28 Maret 2013.

Heins memulai karir di BlackBerry pada 1998, saat nama perusahaan itu masih Research In Motion (RIM). Sebelum menjabat sebagai CEO BlackBerry, ia berada di posisi chief operating officer. Pada Januari 2012, Heins menduduki pucuk kepemimpinan tertinggi di BlackBerry menggantikan duet CEO sebelumnya, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie.

Kini, seorang bernama John Chen dipercaya menduduki posisi CEO sementara BlackBerry. Ia adalah seorang berkebangsaan Hong Kong yang bermigrasi ke Amerika Serikat pada 1973.

Pada 1998, Chen dinobatkan sebagai CEO di Sybase, sebuah perusahaan perangkat lunak database komputer yang kala itu sedang dalam krisis. Di bawah kepemimpinan Chen, Sybase perlahan bisa bangkit dan mencapai kinerja keuangan yang kuat.

Pria berusia 58 tahun ini berjanji membangun kembali bisnis BlackBerry, termasuk unit bisnis ponsel yang mengalami lesu penjualan karena tergerus oleh kompetitor.